SOLO, iNewsPandeglang.id – Mengenal suku Jawa Tengah dan kebudayaannya. Suku Jawa merupakan penduduk terbesar yang mendiami wilayah Provinsi Jawa Tengah. Suku Jawa penyebarannya cukup merata di Jawa Tengah.
Mulai dari kawasan pesisir pantai hingga daerah pegunungan. Bahkan, suku Jawa juga tersebar dan mendominasi di Pulau Jawa. Selain suku Jawa, juga terdapat sejumlah suku lainnya di Jawa Tengah meskipun jumlahnya tidak terlalu besar. Berikut suku Jawa Tengah dan kebudayaannya.
1.Suku Jawa
Sebagai penduduk asli Jawa Tengah, suku Jawa dalam pergaulan sehari-hari terikat dalam berbagai sistem nilai. Dalam hal ini dapat diartikan sebagai aturan atau norma yang disepakati bersama, baik tertulis atau tidak tertulis. Sistem nilai didasarkan pada bahasa, struktur sosial, dan kekerabatan.
Lebih jauh mengenal suku Jawa Tengah dan Kebudayaannya, dalam suku Jawa terdapat struktur sosial. Terdapat tiga golongan dalam struktur sosial masyarakat suku Jawa, yaitu golongan bendara, priyayi, dan wong cilik.
Golongan bendara berasal dari kalangan keluarga keraton dan bangsawan. Golongan priyayi terdiri atas pegawai negeri dan kaum terpelajar. Golongan wong cilik merupakan golongan orang kebanyakan, seperti petani, pedagang, nelayan, tukang, pekerja bangunan, dan buruh.
Bendara dan priyayi merupakan golongan lapisan atas. Sedangkan golongan wong cilik menjadi lapisan bawah. Namun dalam perkembangan zaman, struktur sosial semacam itu di Jawa Tengah sudah tidak kental lagi.
Masyarakat Jawa mayoritas memeluk agama Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, suku Jawa di Jawa Tengah masih ada yang melakukan tradisi lama warisan nenek moyang. Suku Jawa Tengah dan Kebudayaannya, suku Jawa memiliki bahasa sendiri, yakni bahasa Jawa yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Bahasa Jawa memiliki jenis huruf sendiri yang dinamakan huruf Jawa (Honocoroko). Ada keanekaragaman bahasa Jawa yang berkembang di Jawa Tengah. Keanekaragaman ini disebabkan perbedaan dialek.
Pada dasarnya dialek bahasa Jawa terbagi ke dalam dua klasifikasi, yaitu dialek daerah dan dialek sosial. Dialek daerah didasarkan atas wilayah, karakter dan budaya setempat. Sedangkan dialek sosial didasarkan pada status sosial pemakainya.
Suku Jawa Tengah dan Kebudayaannya, suku Jawa memiliki rumah adat tradisional, yaitu limasan, joglo atau tikelan, panggangpe, kampung, dan tajug. Suku Jawa juga memiliki berbagai macam pakaian adat. Pakaian adat Surakarta yang menjadi simbol (identitas) pakaian adat di Provinsi Jawa Tengah. Pakaian adat Jawa Tengah dikelompokkan menjadi dua, yaitu pakaian untuk bangsawan (kerabat keraton) dan pakaian untuk rakyat biasa. Selain pakaian tersebut, masyarakat Jawa Tengah juga menggunakan pakaian adat berupa baju batik dan kain jarik yang dipakai pada saat upacara adat. Aksesoris yang digunakan untuk melengkapi pakaian tersebut juga sangat bervariasi, tergantung jenis pakaian dan keperluannya.
Secara umum, tarian tradisional daerah Jawa Tengah terbagi atas dua jenis, yaitu tarian keraton dan tarian rakyat. Jenis tarian keraton berasal dari lingkungan keraton. Sedangkan tarian rakyat dipergelarkan dalam upacara-upacara adat. Suku Jawa Tengah dan Kebudayaannya, suku Jawa memiliki alat musik tradisional, yaitu gamelan.
Seperangkat musik gamelan terdiri atas beberapa instrumen alat musik. Selain gamelan, di beberapa wilayah Provinsi Jawa Tengah juga ditemukan jenis alat musik lainnya, seperti rebana, tambur, calung, dan terompet. Alat-alat musik ini digunakan untuk mengiringi kesenian khas daerah.
2. Suku Pendatang
Suku Jawa Tengah dan kebudayaannya, juga terdapat sejumlah suku pendatang, seperti suku Madura, Sunda, Batak, Bali, Padang, Banjar, dan Makassar. Ada juga pendatang dari negara-negara lain, seperti Cina, Arab, India, Inggris, dan Belanda.
Suku-suku tersebut bermukim mengelompok dalam wilayah tertentu, dan ada yang berbaur dengan warga asli. Wilayah permukimannya kadang diberi nama sesuai dengan nama sukunya. Itu tadi Suku Jawa Tengah dan kebudayaannya, semoga bisa menjadi referensi pengetahuan.
Editor : Iskandar Nasution