get app
inews
Aa Read Next : Hingga Hari Kelima Kontingen Provinsi Banten Raih 110 Medali

Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, Epidemiolog: Siapkan Vaksin!

Senin, 22 Agustus 2022 | 11:11 WIB
header img
Ilustrasi Vaksin. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Kasus cacar monyet ditemukan di Jakarta beberapa waktu lalu. Epidemiolog pun menyarankan pada pemerintah untuk menyiapkan vaksin. Hal itu perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan atas potensi penyebaran cacar air tersebut.

"Kita harus sudah siapkan namanya vaksin meskipun tidak banyak, karena ring vaksinasi ini masih dianggap relatif cukup efektif meskipun ada beberapa catatan. Namun, itu harus disiapkan dengan tentu obat-obatan terkait khususnya pada kelompok beresiko," ujar Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman pada wartawan, Senin (22/8/2022).

Menurutnya, pemerintah harus melakukan tracing dan testing pada pasien temuan kasus cacar monyet itu, khususnya terkait kontak erat sejak 3 minggu dari kasus itu pertama kali ditemukan meski tidak mudah. Lalu, literasi tentang cacar monyet pun harus dibangun sehingga pengetahuan tentang penyakit itu, khususnya bagi masyarakat bisa memahaminya.

"Pemerintah juga harus siap gimana nih kalau ternyata banyak, ini kan belum tentu semuanya orang yang secara sosial ekonomi mampu, nah ini harus disiapkan pemerintah karena ini isolasi karantinanya tidak sebentar dan tak boleh kurang dari 3 minggu serta harus dalam pengawasan dokter," tuturnya.

Adapun terkait pasien pertama, tambahnya, semua pihak harus memberikan dukungan lantaran dia juga pasti mengalami tekanan secara mental. Dukungan harus diberikan secara fisik, mental, pelayanan kesehatan, dan akses kesehatan serta perlunya dukungan dari kelompok.

"Sejak sebelum monkeypox menjadi publik healty emergency international concern saya sudah prediksi akan jadi masalah besar. Kita harus siapkan dukungan kelompok karena ini bukan hanya bicara akses pelayanan kesehatan, obat tapi juga mental sosial dan literasi harus dibangun, termasuk disini jelas yang bersngkutan akan menjalani isolasi yang kurang lebih 3 minggu, nah itu harus ada dukungan, kan ada makan segala macam, ini isolasi karantina jauh lebih lama," katanya.

 

Hal itu perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan atas potensi penyebaran cacar air tersebut.

"Kita harus sudah siapkan namanya vaksin meskipun tidak banyak, karena ring vaksinasi ini masih dianggap relatif cukup efektif meskipun ada beberapa catatan. Namun, itu harus disiapkan dengan tentu obat-obatan terkait khususnya pada kelompok beresiko," ujar Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman pada wartawan, Senin (22/8/2022).

Menurutnya, pemerintah harus melakukan tracing dan testing pada pasien temuan kasus cacar monyet itu, khususnya terkait kontak erat sejak 3 minggu dari kasus itu pertama kali ditemukan meski tidak mudah. Lalu, literasi tentang cacar monyet pun harus dibangun sehingga pengetahuan tentang penyakit itu, khususnya bagi masyarakat bisa memahaminya.

"Pemerintah juga harus siap gimana nih kalau ternyata banyak, ini kan belum tentu semuanya orang yang secara sosial ekonomi mampu, nah ini harus disiapkan pemerintah karena ini isolasi karantinanya tidak sebentar dan tak boleh kurang dari 3 minggu serta harus dalam pengawasan dokter," tuturnya.

Adapun terkait pasien pertama, tambahnya, semua pihak harus memberikan dukungan lantaran dia juga pasti mengalami tekanan secara mental. Dukungan harus diberikan secara fisik, mental, pelayanan kesehatan, dan akses kesehatan serta perlunya dukungan dari kelompok.

"Sejak sebelum monkeypox menjadi publik healty emergency international concern saya sudah prediksi akan jadi masalah besar. Kita harus siapkan dukungan kelompok karena ini bukan hanya bicara akses pelayanan kesehatan, obat tapi juga mental sosial dan literasi harus dibangun, termasuk disini jelas yang bersngkutan akan menjalani isolasi yang kurang lebih 3 minggu, nah itu harus ada dukungan, kan ada makan segala macam, ini isolasi karantina jauh lebih lama," katanya.

 

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut