CILEGON, iNewsPandeglang.id - Setiap tahun wilayah perbukitan di Kota Cilegon, menjadi salah satu lokasi yang mengalami krisis air bersih. Saat kemarau tiba warga di daerah ini terpaksa harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli air bersih demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti warga Kampung Kedurung, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Cilegon yang mengalami krisis air tersebut. Belum lagi akses yang dilalui juga cukup berbahaya lantaran harus melintasi jalan yang menanjak dan terjal sepanjang 1.2 kilometer.
Setiap hari para kaum ibu rumah tangga di kampung ini harus menggendong jerigen berisi puluhan liter air bersih guna mencukupi kebutuhan rumah tangga. Jerigen air diambil dari para tukang ojek yang menyewakan jasanya untuk membeli air bersih di kaki bukit dengan harga Rp500 per jerigen dengan ongkos angkut Rp15 ribu untuk dua jerigen.
Jaah, warga setempat mengatakan bahwa air bersih di daerahnya menjadi benda yang paling berharga daripada uang.
"Mungkin karena di sini sulitnya air bersih, air lebih berharga dari pada uang atau alat transaksi yang digunakan masyarakat pada umumnya," katanya kepada iNewsPandeglang.id pada Jumat, (19/8/2022).
Sementara Lurah Pabean, Nurul Hadiyati mengatakan bahwa pihaknya sedang mengajukan program jaringan pengaliran air yang ditampung di tengah bukit sebelum dialirkan ke atas.
"Upaya ini kami lakukan untuk membebaskan wilayah ini dari krisis air bersih yang menjadi langganan setiap tahun. Semoga bisa cepat terealisasi," ucapnya.
Menurutnya, secara geografis ini tidak memiliki sumber mata air yang cukup lantaran di bawah tanah gunung ini terdapat bebatuan yang menutupi sehingga sulit dilakukan pengeboran untuk sumur.
Di wilayah ini warga harus ekstra dalam menghemat konsumsi air bersih pasalnya daerah perbukitan ini menjadi salah satu lokasi yang setiap tahunnya mengalami krisis air bersih dan hanya mengandalkan air hujan guna mencukupi kebutuhan rumah tangga seperti mencuci serta mandi. Sementara untuk kebutuhan minum dan memasak mereka rela mengeluarkan uang untuk membelinya air.
Bukan hanya persoalan air bersih yang kerap terjadi, para pengendara sepeda motor juga bahkan harus rela mempertaruhkan keselamatannya saat membawa jerigen dengan kondisi jalan menanjak dan kemiringan jalannya hampir mencapai 45 derajat serta berliku dan terjal.
Jalan menanjak tersebut kurang lebih 1.2 kilometer itu adalah akses terdekat yang digunakan warga untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Sudah puluhan tahun 400 warga yang menetap di lokasi ini yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang mengalami krisis air bersih berkepanjangan.
Warga mendesak pemerintah Kota Cilegon agar segera mengambl tindakan nyata untuk membebaskan wilayah ini dari krisis air bersih. Warga juga berharap pemerintah Kota Cilegon bertindak tegas dalam mengatur penggunaan air oleh pabrik-pabrik dan industri Cilegon agar tidak mengganggu persediaan air yang seharusnya diperuntukkan bagi warga sekitar.
Editor : Iskandar Nasution