SOLO, iNewsPandeglang.id – Berbagai momen mengharukan terjadi saat penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo.
Suasana itu di antaranya ketika atlet putri Timor Leste membantu pemulung mengumpulkan barang bekas. Slogan ASEAN Para Games 2022, Striving for Equality yang berarti berjuang untuk kesetaraan terlihat nyata di sepanjang penyelenggaraan pesta olahraga atlet penyandang disabilitas terbesar se-Asia Tenggara ini.
Salah satu momen yang menggambarkan nilai penting kemanusiaan terjadi di hari terakhir pertandingan cabang olahraga Paratenis meja di Solo Techno Park, Jumat (5/8/2022) kemarin. Saat itu, atlet putri Timor Leste membantu pemulung mengumpulkan barang bekas.
Liliana Da Costa Silva Mesquita, ikut mengosongkan kardus-kardus bekas makanan dan botol minuman untuk kemudian diberikan kepada Sabar. Lelaki paruh baya yang mendadak jadi pemulung semenjak adanya pesta olahraga ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo.
Rasa kemanusiaan Liliana yang biasa dipanggil Ali terpanggil saat melihat Sabar yang memulung di sekitar tempat sampah di depan venue. "Saya bantu bapak ini karena memang suka membantu. Lagi pula manusia itu memang harus membantu satu sama lain," kata Ali melalui siaran pers tim media center ASEAN Para Games 2022, Sabtu (6/8/2022).
"Saya di sini sebagai atlet Paratenis meja dan bertanding di kelas 9. Tapi, saya masih gagal dapat medali karena ini ASEAN Para Games pertama saya," katanya.
Ditanya lebih lanjut tentang kesan mengarungi ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo, Ali menjawab dengan antusias karena mendapat perlakuan yang baik di sepanjang penyelenggaraan. Bahkan apabila bus jemputannya datang, dia mengaku ingin jalan-jalan melihat Solo bersama rombongan tim paratenis meja Timor Leste. "Penyelenggaraannya bagus dan seru sekali. Orang-orang di sini ramah dan kita mau jalan-jalan keliling Solo setelah ini," kata Ali.
Kontingen Timor Leste menutup ASEAN Para Games 2022 dengan 12 koleksi medali yang terdiri atas 5 emas, 2 perak, dan 5 perunggu. Jumlah tersebut berjarak jauh dengan Indonesia yang berada di pucuk klasemen akhir perolehan medali dengan 176 emas, 141 perak, dan 110 perunggu. Sementara itu, Sabar yang tinggal di kampung sekitaran Techno Park mengaku ASEAN Para Games 2022 menjadi berkah tersendiri bagi dirinya yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Sebab, kardus bekas makanan atau botol minuman yang dia kumpulkan bisa dihargai hingga Rp300.000 per karung.
"Daripada menganggur, mending mengumpulkan barang bekas. Saya tidak menghitung sudah berapa banyak yang diambil, tapi nanti dikumpulkan dalam karung besar dan diambil sama yang mau beli. Dalam tiga hari ini, saya sudah dapat Rp300.000 dan itu baru satu karung," kata Sabar.
"Kalau saya, hanya mengambil dus dari tempat sampah yang di depan gedung ini saja. Sebab, barang bekas dari tempat sampah di belakang (gedung) sudah ada orang lain yang mengambilnya. Tapi enggak apa-apa, hitung-hitung bagi rejeki," ucapnya.
ASEAN Paragames 2022 tidak selalu tentang menang-kalah atau keseruan laga para atlet penyandang disabilitas. Event ini juga menjadi motor penggerak percepatan pemulihan ekonomi di kala pandemi bagi daerah Solo Raya. Melalui ASEAN Para Games, Indonesia bisa menunjukkan wajah inklusif masyarakat yang menghargai nilai-nilai kesetaraan dan sportivitas dalam keseharian.
Editor : Iskandar Nasution