Kereta Api Seruduk Odong-Odong, 9 Penumpang Tewas

SERANG, iNewsPandeglang.id – Sedikitnya 9 orang tewas dan belasan penumpang odong-odong, mengalami luka-luka, akibat kecelakaan odong-odong tertabrak kereta api di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Selain orang dewasa, ada anak-anak menjadi korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Baca Juga

Tragedi Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: 12 Korban Meninggal Dunia, 4 Orang Luka Berat

"Dikabarkan ada 9 korban, ada anak-anak dan dewasa," ucap, Kapolsek Kragilan Kompol Yudi Wahyu di lokasi, Selasa (26/7/2022).

Korban yang mengalami luka-luka dibawa ke puskesmas terdekat di Kecamatan Kragilan dan korban tewas dibawa ke RSDP Serang.

Baca Juga

Update: Perpisahan Siswa SMK Lingga Kencana Depok Berubah Tragedi, Korban Tewas Berpisah Selamanya

Dari keterangan dari sopir odong-odong, total ada 20 orang yang menaiki odong-odong tersebut. Ada dua rombongan odong-odong dari arah Walantaka menuju Kragilan.

Baca Juga

Kadishub Subang Sebut Korban Tewas Akibat Kecelakaan Bus Rombongan SMK di Ciater Capai 10 Orang

"Informasi sopir saya tanya ada 20 orang," ujarnya.

Saat ini sopir odong-odong saat ini masih diperiksa di kantor polisi. Polisi masih mendata berapa jumlah korban jiwa akibat kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB tersebut.

Baca Juga

Kecelakaan Bus Wisata Rombongan SMK Asal Depok di Subang, Banyak Korban Berserakan

Salah seorang warga bernama Suhendar menginformasikan kejadian di kampung Toplas di pintu rel kereta pukul 11.00 WIB. Odong-odong membawa anak-anak, termasuk warga.

Baca Juga

Hilang Kendali, Mobil Pikap Rombongan Wisata Masuk ke Kebun Pisang di Pasput Cihara

"Saat terjadi pada jam 11, ada korban jiwa, " kata  Suhendar kepada media saat dikonfirmasi, Selasa (26/7).

Korban berserakan ada dimana-mana.Petugas langsung mengevakuasi korban dengan ambulans. Namun belum di ketahui jumlahnya.

"beberapa ambulans datang dari Kabupaten Serang, " ujarnya.

Hingga saat ini warga, katanya, juga masih berkumpul di lokasi. Odong-odong sendiri belum dievakuasi karena belum ada petugas.

Editor : Iskandar Nasution