CILEGON, iNewsPandeglang.id – Berawal dari usaha rumahan di Kampung Bentola, Cilegon, cemilan tradisional bernama gipang singkong kini sukses menembus pasar Asia, termasuk Jepang dan Malaysia. Pelaku UMKM lokal memanfaatkan media sosial dan jaringan pekerja migran Indonesia untuk menggaet pembeli luar negeri.
Siapa sangka cemilan tradisional asal Cilegon, Banten, kini mendunia. Gipang singkong buatan Ihwanul Muslimin, pelaku UMKM di Kampung Bentola, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, kini laris di pasar Asia, termasuk Jepang dan Malaysia.
Berbeda dari gipang biasa yang berbahan ketan, Ihwan memilih singkong sebagai bahan utama karena harganya lebih murah dan mudah didapat dari petani lokal. Inovasinya ini ternyata disambut positif, bahkan lebih disukai oleh konsumen luar negeri karena rasa unik dan daya tahan yang lebih lama.
Setiap hari, Ihwan harus mengolah 40 hingga 100 kilogram singkong untuk memenuhi pesanan yang terus datang. Namun karena proses produksinya masih tradisional dan tergantung cuaca panas, ia sering kewalahan.
“Awalnya cuma dijual di sekitar sini, tapi karena bantuan media sosial dan teman-teman pekerja migran di luar negeri, sekarang pesanan banyak dari Malaysia dan Jepang,” ungkap Ihwan baru-baru ini.
Dalam sebulan, ia bisa meraup untung bersih hingga Rp10 juta. Harga gipang singkong buatannya dijual Rp20 ribu per bungkus.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon, Didin Maulana, menyebut ada sekitar 10 produk UMKM Cilegon yang sudah masuk pasar internasional. Selain gipang, ada emping dan minuman jahe yang juga diminati di Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
“Memang masih UMKM skala kecil, tapi potensinya besar kalau terus dikembangkan,” ujar Didin.
Dengan bahan alami dan proses pembuatan tradisional, gipang singkong menjadi oleh-oleh favorit khas Cilegon yang bisa bertahan lama dan mudah dinikmati kapan saja.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait