Inflasi Tinggi Bikin Emas Makin Dicari
Inflasi yang tinggi membuat daya beli masyarakat turun, karena harga barang dan jasa meningkat. Dalam kondisi seperti ini, emas dipilih sebagai alat lindung nilai. Emas memiliki nilai intrinsik yang tahan terhadap inflasi, menjadikannya opsi menarik dibanding menyimpan uang dalam bentuk tunai.
Dolar AS Melemah, Harga Emas Naik
Hubungan antara emas dan dolar AS cenderung berlawanan. Saat dolar melemah, harga emas biasanya naik. Ini karena emas menjadi lebih murah bagi pembeli internasional. Selain itu, kebijakan moneter longgar dari bank sentral seperti penurunan suku bunga juga mendorong pelemahan dolar dan meningkatkan daya tarik emas.
Permintaan Fisik yang Tinggi
Negara-negara besar seperti India dan China terus menunjukkan permintaan tinggi terhadap emas, terutama untuk perhiasan saat perayaan atau tradisi. Tak hanya itu, tren investasi pribadi dalam bentuk emas batangan atau koin juga meningkat pesat, seiring kesadaran masyarakat untuk menjaga nilai kekayaan mereka.
Harga Emas Terbaru Terus Naik
Mengutip data resmi Antam per 12 April 2025, harga emas 1 gram naik menjadi Rp1.904.000, meningkat Rp15.000 dari hari sebelumnya. Harga buyback juga ikut naik ke Rp1.754.000 per gram. Kenaikan ini mencerminkan tren positif yang konsisten dalam beberapa pekan terakhir.
Jadi, kenapa harga emas naik terus? Jawabannya ada pada kombinasi berbagai faktor: ketidakpastian ekonomi global, inflasi tinggi, pelemahan dolar AS, hingga lonjakan permintaan. Selama kondisi ini belum berubah, emas masih akan menjadi primadona bagi investor dan masyarakat yang ingin menjaga nilai kekayaan mereka.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait