“Kalau kejadiannya pas malam, bisa lebih parah. Untung kegiatan belajar belum mulai,” ujar Aditya Mahendra, pengelola pondok pesantren kepada wartawan, Sabtu (12/4/2025).
Akibatnya, dua ruang belajar serta satu ruang multimedia rusak parah. Alat siaran langsung dan perangkat elektronik lain yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar ikut hancur.
"Beberapa perangkat multimedia kami rusak cukup parah. Ada yang nilainya mencapai seratus juta rupiah," ungkapnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini karena saat kejadian para santri sedang libur dan kegiatan belajar baru dijadwalkan keesokan harinya.
Pihak pesantren berharap adanya perhatian dari pihak terkait, khususnya pengembang perumahan, untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Hingga kini, total kerugian masih dalam pendataan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait