PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id –Memasuki hari ke-15 bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, warga Kampung Mogana, Desa Mogana, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, meriahkan tradisi Qunutan dengan membuat ketupat dan leupeut bersama. Tradisi turun-temurun ini menjadi momen kebersamaan sekaligus ungkapan syukur, dengan harapan mendapat berkah dalam menjalankan ibadah puasa.
Sejak pagi, warga tampak sibuk mempersiapkan berbagai bahan untuk membuat ketupat dan leupeut. Prosesnya dimulai dengan menganyam daun kelapa muda menjadi bungkus ketupat, lalu diisi dengan beras sebelum akhirnya direbus selama tiga hingga empat jam di atas tungku api besar. Aroma khas dari ketupat dan leupeut yang matang menambah kehangatan suasana tradisi ini.
Warga Kampung Mogana, Pandeglang tengah menganyam daun kelapa muda untuk ketupat, siap diisi beras sebelum direbus dalam tradisi Qunutan Ramadan. (Foto : Iskandar Nasution)
Salah seorang warga, Iip Supriati, mengungkapkan bahwa meskipun proses pembuatannya memakan waktu lama, masyarakat tetap semangat melestarikan tradisi ini. "Setiap tahun, kami selalu membuat ketupat dan leupeut saat Qunutan. Ini sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi," ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Ketupat dan leupeut yang telah matang kemudian dibawa ke masjid untuk didoakan bersama setelah salat tarawih. Setelah itu, makanan ini dibagikan kepada warga sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur.
Editor : Iskandar Nasution