Herman menegaskan bahwa narasi yang beredar di media sosial terkait video tersebut adalah fitnah yang keji. Ia melihat penyebaran video itu sebagai bagian dari upaya pihak tertentu untuk melemahkan langkah-langkah perbaikan yang sedang dilakukan.
"Saya melihat ini sebagai fitnah yang keji. Video itu sengaja dibuat seolah-olah ada sesuatu yang mencurigakan dalam rapat," ujar Herman.
Menurutnya, hal ini merupakan bentuk perlawanan dari kelompok tertentu terhadap upaya perbaikan di Pertamina dan sektor lainnya. "Ini adalah strategi perlawanan dari pihak-pihak yang merasa terganggu dengan langkah kami dalam memperbaiki bangsa dan negara, khususnya terkait Pertamina," pungkasnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait