Tri Kuswanti, salah seorang korban banjir, mengaku kaget saat air tiba-tiba masuk ke rumahnya pada pukul 3 pagi. "Airnya deras sekali, kami panik. Sahur jadi nggak tenang, akhirnya banyak yang nggak bisa makan sama sekali," kata Tri.
Saat ini, proses evakuasi masih berlangsung. Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk membantu warga yang terjebak di rumah mereka. Beberapa warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, sementara sisanya masih bertahan dengan bantuan bunker seadanya.
Banjir di wilayah ini bukan kali pertama terjadi. Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang diharapkan adalah pembangunan tanggul penahan banjir di sepanjang aliran Sungai Cipunten Agung.
"Setiap kali hujan deras, sungainya pasti meluap. Sepertinya sungai ini sudah dangkal, jadi butuh pengerukan juga," tambah Tri.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi air belum surut sepenuhnya. Warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas penyelamat untuk menghindari risiko yang lebih besar.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait