BANTEN, iNewsPandeglang.id - Jalan Nasional Bojonegara-Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, terendam banjir setinggi 50 cm pada Rabu(5/3/2025), akibat luapan air Sungai Candi. Banjir yang disertai lumpur membuat pengendara kesulitan melintasi jalan tersebut, bahkan dalam sebuah video amatir yang beredar, terlihat sebuah sepeda motor hanyut terbawa arus banjir.
Kondisi ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Setiap kali hujan deras turun, jalan tersebut selalu terendam banjir karena buruknya drainase di sekitar wilayah Puloampel.
Aliran air dari perbukitan tidak dapat terhambat oleh saluran yang ada, yang dipenuhi batu-batuan, sehingga air mengalir langsung ke jalan raya. Akibatnya, jalan menjadi tergenang dan cepat rusak.
Menurut Endang, salah seorang warga, solusi yang dapat dilakukan adalah membangun jembatan atau gorong-gorong yang lebih baik agar air dapat mengalir langsung ke laut tanpa menggenangi jalan. “Selama ini aliran air tidak bisa menampung air hujan, dan menyebabkan jalan cepat rusak,” ujarnya.
Camat Puloampel, Teguh Nugroho, menjelaskan bahwa banjir yang sering terjadi di Jalan Nasional Bojonegara-Puloampel disebabkan oleh gorong-gorong di sungai kecil yang tidak mampu menampung aliran air dan material tambang dari perbukitan. Ia juga menambahkan bahwa jalan ini menjadi jalur alternatif bagi pemudik yang menuju Pelabuhan Merak, terutama saat jalan utama menuju pelabuhan padat.
“Masalah banjir ini disebabkan oleh gorong-gorong yang ada di sungai kecil, yang tidak mampu menampung aliran air maupun material tambang dari perbukitan. Jalan ini juga menjadi jalur alternatif bagi pemudik yang menuju Pelabuhan Merak, terutama ketika jalan utama menuju pelabuhan padat,” ujar Teguh Nugroho.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kecamatan Puloampel telah berkoordinasi dengan pengelola jalan nasional untuk segera memperbaiki gorong-gorong dan membangun jembatan, agar jalur ini lebih nyaman dan aman bagi masyarakat yang melintasinya, terutama menjelang musim mudik.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait