Kawalu dilaksanakan setelah masa panen selesai. Ritual puasa dilakukan sehari penuh pada tiga bulan dalam penanggalan orang Baduy: Kasa, Karo, dan Katilu. Puasa ini dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu: Kawalu Tembey (17 Kasa), Kawalu Tengah (18 Karo), dan Kawalu Tutug (17 Katilu). Selama puasa, warga Baduy tidak diperkenankan makan atau minum hingga waktu berbuka. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri dari nafsu jahat.
Selain puasa, sebelum ritual dimulai, seluruh warga Baduy Dalam diwajibkan untuk membersihkan lingkungan mereka. Mereka tidak diperbolehkan mengolah hasil panen, kecuali menggiling padi dengan cara tradisional yang disebut nutu. Kawalu adalah tradisi yang wajib diikuti oleh seluruh masyarakat Baduy Dalam, tanpa terkecuali, meskipun orang tua, perempuan yang sedang menstruasi, dan mereka yang memiliki keterbatasan fisik dikecualikan dari kewajiban berpuasa.
Setelah selesai menjalankan Kawalu, masyarakat Baduy mengadakan upacara Seba. Mereka turun gunung menuju kota Rangkasbitung dan Serang sejauh 160 km dengan berjalan kaki, membawa hasil bumi seperti beras, pisang, gula aren, dan sayuran untuk bertemu dengan pejabat setempat. Ritual ini adalah simbol kedamaian dan hubungan mereka dengan alam serta leluhur.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait