CILEGON, iNewsPandeglang.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cilegon mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cilegon, tercatat sebanyak 921 kasus DBD terjadi selama 2024, meningkat drastis dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat 258 kasus.
Lonjakan ini menjadi perhatian serius karena tak hanya memengaruhi angka kesehatan masyarakat, tetapi juga telah merenggut tiga nyawa. Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Febrinaldo, menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama meningkatnya kasus DBD adalah siklus yang dipicu oleh perubahan iklim. Perubahan cuaca yang tidak menentu turut memengaruhi perkembangan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.
“Tingginya kasus ini dipengaruhi oleh siklus akibat perubahan iklim yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kami terus berupaya mengantisipasi dengan berbagai langkah pencegahan,” ungkap Febrinaldo, Sabtu (4/1/2025).
Kasus DBD di Kota Cilegon meningkat tajam hingga 921 kasus sepanjang 2024. Tiga kecamatan menjadi wilayah dengan penyebaran tertinggi: Jombang, Purwakarta, dan Ciwandan. (Foto: iNews/Iskandar Nasution)
Tiga Kecamatan dengan Kasus Tertinggi
Dari delapan kecamatan di Kota Cilegon, tiga kecamatan mencatat angka kasus tertinggi, yakni Kecamatan Jombang, Kecamatan Purwakarta, dan Kecamatan Ciwandan. Ketiga wilayah ini menjadi zona merah penyebaran DBD karena kondisi lingkungan yang dinilai mendukung berkembangnya sarang nyamuk.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait