Ukhri Hatmoko, Manajer PKS Kertajaya, menjelaskan bahwa di wilayah Banten hanya terdapat dua pabrik kelapa sawit, yaitu PKS Kertajaya dan PKS PT. Gal. Namun, saat ini PKS PT. Gal yang berlokasi di Sumur Pandeglang mengalami kerusakan, sehingga semua TBS yang biasanya dikirim ke PT Gal kini beralih ke PKS Kertajaya.
Ukhri menambahkan bahwa periode triwulan IV atau musim penghujan adalah saat panen raya kelapa sawit, termasuk untuk kebun PTPN. "TBS kebun seinduk tidak mungkin ditolak, sehingga antrean TBS rakyat di PKS Kertajaya menjadi sangat panjang," ujarnya.
PKS Kertajaya saat ini masih dapat mengolah TBS dengan kapasitas sekitar 900-1.000 ton per hari. Namun, penerimaan TBS rakyat di pabrik tersebut sudah mencapai batas maksimal, dengan rata-rata penerimaan hanya 200-300 ton per hari.
Dengan adanya aksi protes ini, diharapkan kedua belah pihak dapat menemukan jalan tengah yang menguntungkan untuk menyelesaikan permasalahan penerimaan TBS, demi kesejahteraan petani dan kelancaran operasional pabrik.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait