Menurut salah satu tokoh masyarakat, Hajari, kegiatan tasyakuran laut ini dahulunya disebut Nadran atau Nadzar (keinginan). Tradisi ini dibawa oleh warga Cirebon ke Banten. “Dahulu, para nelayan di Cirebon pernah tidak kebagian ikan selama satu musim atau selama enam bulan. Kami mengadakan nadzar dengan meminta kepada Sang Maha Kuasa agar diberikan hasil tangkapan yang melimpah,” ujarnya.
“Tradisi ini harus dilestarikan agar generasi muda kita tetap ingat akan nilai-nilai budaya,” tambah Hajari.
Menurut salah seorang panitia acara, Saeful Bahri, kegiatan ini merupakan acara tasyakuran laut berupa Larung Sesaji sebagai bentuk syukur warga nelayan kepada Sang Pencipta. “Kegiatan dua tahun sekali ini diharapkan dapat menjadi event kegiatan nasional dan budaya daerah, sekaligus dapat dijadikan event untuk menarik wisatawan,” ungkap Saeful.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait