Upaya penyelamatan yang dilakukan dengan kapal kecil tak membuahkan hasil karena ombak tinggi menghalangi akses menuju dermaga. Pihak Polairud bersama Basarnas terus berkoordinasi dengan pemilik kapal besar di Palabuhanratu untuk mendukung evakuasi.
"Kami masih berusaha keras menyelamatkan nelayan yang terjebak. Gelombang ini benar-benar menyulitkan," tambahnya
Informasi terbaru menyebutkan bahwa empat orang nelayan terjatuh ke laut saat melintasi jembatan yang hancur dihantam ombak. Satu orang berhasil berenang ke tepian dan selamat, sementara tiga lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga kini. Tim pencari dikerahkan untuk menyisir area sekitar dermaga dengan harapan menemukan korban yang hilang.
Warga sekitar pun dilanda kecemasan dan ketakutan akan keselamatan para pencari ikan yang sudah berada di dermaga sejak pagi hari. Mereka tak kuasa menahan rasa khawatir saat menyaksikan terjangan ombak ganas yang berkali-kali menghantam dermaga, menghempaskan serpihan bambu dan puing-puing ke segala arah.
Gelombang tinggi yang terjadi ini tidak hanya berdampak pada aktivitas nelayan, tetapi juga mengancam keselamatan tim penyelamat. Kecepatan angin yang mencapai 35 kilometer per jam membuat ombak semakin tinggi dan deras, sehingga kapal-kapal penyelamat belum bisa menjangkau lokasi dengan aman.
BMKG telah memberikan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di kawasan selatan Banten dan Sukabumi. Mereka menghimbau agar warga, khususnya para nelayan, untuk sementara waktu menghindari aktivitas di laut demi keselamatan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait