Selain itu, Naik mengungkapkan bahwa meskipun ia telah menerima peningkatan keterlibatan audiens, beberapa video dari salurannya justru mengalami penurunan jumlah penayangan akibat distorsi yang terjadi. Hal ini membuatnya semakin khawatir tentang dampak negatif monetisasi terhadap pandangan masyarakat tentang Islam.
Dr. Zakir Naik, yang sudah diburu oleh pihak berwenang India sejak 2016 karena berbagai tuduhan, kini tinggal di Malaysia sebagai penduduk tetap. Meskipun telah menghadapi kontroversi dan kritik, ia tetap melanjutkan dakwahnya dengan mengingatkan umat tentang pentingnya menjaga integritas dan moral dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam mencari nafkah.
Pernyataan Naik ini pun memicu berbagai reaksi dari publik, dengan sebagian mendukung pendapatnya, sementara yang lain mempertanyakan relevansinya di era digital saat ini. Kontroversi ini menunjukkan betapa kompleksnya perdebatan tentang etika dan profit dalam konteks media sosial dan agama.
Artikel ini telah tayang di sini
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait