Selain hiu, warga juga membuat replika lain seperti pedang dan kura-kura dalam ukuran besar. Replika ini terinspirasi oleh kisah Nabi Yunus yang ditelan oleh ikan paus dalam tradisi Islam. Karena kesulitan dalam membuat replika ikan paus yang besar, warga memilih untuk membuat replika ikan hiu sebagai alternatif yang lebih mudah dikerjakan namun tetap menyampaikan pesan yang sama.
"Karena sulit membuat replika paus, kami memutuskan membuat hiu," tambah Iswadi.
Warga berharap replika ini membawa keberkahan dan menegaskan kecintaan mereka terhadap Nabi Muhammad. "Semoga perayaan ini memberikan berkah bagi kita semua," pungkas Iswadi.
Pembuatan replika ikan hiu ini bukan hanya sebuah bentuk perayaan yang unik, tetapi juga manifestasi dari semangat komunitas dan kreativitas dalam memperingati hari besar agama. Melalui karya ini, warga Lebak menunjukkan bahwa perayaan keagamaan bisa dilakukan dengan cara yang inovatif dan memikat.
Dengan replika ikan hiu raksasa ini, warga Lebak tidak hanya memperingati Maulid Nabi dengan cara yang khas, tetapi juga menyatukan komunitas dalam sebuah proyek yang menonjolkan nilai-nilai keagamaan dan kekompakan masyarakat.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait