LEBAK, iNewsPandeglang.id – Keluarga Mulyati (30) di Kampung Tambak, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di rumah tidak layak huni selama lima tahun terakhir, dengan risiko banjir yang tinggi setiap kali hujan deras.
Pantauan iNewsPandeglang di lokasi pada Rabu (11/9/2024) kondisi rumah Mulyati yang berdinding anyaman bambu dan beralaskan tanah sangat rentan bocor dan mengalami banjir. Kondisi rumah yang buruk ini menyebabkan mereka sering terpaksa mengungsi ke rumah tetangga saat hujan lebat.
Suami Mulyati hanya bekerja serabutan dan menjala ikan dengan penghasilan Rp20 ribu sehari, yang tidak cukup untuk memperbaiki rumah atau memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka.
Mulyati bersama suami dan dua putrinya, termasuk bayi berusia dua bulan, tinggal dalam kondisi memprihatinkan di Kampung tersebut. Selama lima tahun terakhir, mereka bertahan hidup di rumah yang rapuh dan berdinding anyaman bambu yang bolong, terletak di pinggir Sungai Ciujung.
"Udah lima tahun kondisi seperti ini, kita harus bersabar," ungkap Mulyati dengan penuh kesedihan.
Ia menambahkan, "Kami belum pernah menerima bantuan dari pemerintah, meskipun kami sudah lama tinggal di sini."
Sementara anak pertama Mulyati, Anah Aprianti (9), juga merasa sedih dengan kondisi rumah mereka. Ia berharap memiliki rumah yang layak agar tidak mengalami kebocoran. "Sedih, pengen punya rumah kaya orang-orang biar gak kebocoran," ujarnya sambil menghela nafas.
Kondisi rumah yang tidak layak huni ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan perhatian dan bantuan dari pihak berwenang. Keberadaan keluarga Mulyati di lingkungan yang sangat rentan terhadap bencana harus menjadi perhatian serius dalam upaya perbaikan dan penyediaan bantuan yang diperlukan.
Pihak berwenang diharapkan segera melakukan tindakan untuk membantu keluarga ini agar mereka dapat tinggal dalam kondisi yang lebih aman dan layak. Penanganan masalah perumahan seperti ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait