10 Tahun Cuma Diberi Janji, Nelayan Bayah Mengamuk Cegat Mobil Milik Manajemen PT Cemindo Gemilang

Iskandar Nasution
Setelah menunggu selama satu dekade tanpa hasil, nelayan Bayah di Lebak, Banten meluapkan kekesalan dengan menggelar aksi protes di depan kantor PT Cemindo Gemilang, Selasa (10/9). Mereka menghentikan mobil milik manajemen. Foto iNews/Iskandar Nasution

Sebagai informasi, PT Cemindo Gemilang, pengelola Pabrik Semen Merah Putih di Bayah, Banten Selatan, adalah perusahaan multinasional yang mencatat pertumbuhan laba signifikan setiap tahunnya. Pada semester pertama 2021, perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,87 triliun, meningkat 31,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang mencapai Rp 2,93 triliun.

Pertumbuhan ini diprediksi akan terus berlanjut, karena semen merupakan material utama dalam proyek infrastruktur besar seperti jalan, jembatan, dan gedung pencakar langit. Namun, ironisnya, masyarakat sekitar pabrik justru mengalami kerugian besar akibat aktivitas perusahaan, terutama peledakan yang menyebabkan keretakan pada rumah warga. 

Selain itu, para nelayan juga turut memprotes, menuntut janji-janji yang belum dipenuhi oleh perusahaan terkait dampak dari kegiatan pabrik terhadap mata pencaharian mereka.

Hingga saat ini, aksi protes nelayan Bayah masih belum ada titik temu, hal ini menarik perhatian publik serta media.Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan terkait insiden penurunan paksa penumpang mobil perusahaan oleh massa nelayan.

Situasi di sekitar kantor PT Cemindo Gemilang masih kondusif, meskipun ketegangan antara nelayan dan pihak perusahaan belum sepenuhnya mereda.

Editor : Iskandar Nasution

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network