LEBAK, iNewsPandeglang.id – Sebuah keluarga miskin di Kampung Sampay Kidul, Desa Suka Rendah, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mamit (59), bersama istri dan anaknya, telah tinggal selama 15 tahun di rumah yang hampir roboh.
Dari pantauan di lokasi pada Senin (2/9/2024), rumah mereka berdinding anyaman bambu dan beralaskan tanah, dengan penopang kayu yang sudah keropos. Keadaan ini membuat rumah mereka sangat rentan roboh, terutama saat hujan deras.
Rumah Mamit dan Keluarga, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berdinding anyaman bambu dan beralaskan tanah, dengan penopang kayu yang sudah keropos. Foto iNews/Sopian Sauri
Mamit yang bekerja sebagai petani penggarap sawah milik orang lain dengan penghasilan bagi hasil, tidak mampu memperbaiki rumahnya. Selain itu, keluarga ini juga mengalami kesulitan air selama musim kemarau, dengan kamar mandi yang hanya berdinding baliho tanpa atap.
Meskipun sudah tinggal selama 15 tahun di rumah tidak layak huni ini, mereka belum tersentuh bantuan dari pemerintah. Mamit mengungkapkan, meskipun pernah ada kunjungan dari pihak desa, tidak ada tindakan nyata yang diambil untuk membantu mereka. Bahkan, tawaran renovasi rumah datang dengan syarat Mamit harus menyediakan dana Rp5 juta, yang jelas tidak mampu mereka penuhi.
Keluarga ini semakin khawatir saat musim hujan tiba. Muhanah, istri Mamit, sering mengungsi ke rumah tetangga ketika hujan lebat karena takut rumahnya akan roboh.
Mamit dan keluarganya sangat berharap ada bantuan dari pihak terkait untuk memperbaiki rumah mereka yang sudah tidak layak huni. "Harapannya, ada yang membantu bangun rumah," ujar Muhanah penuh harap.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait