BNPB: Fokus Pada Solusi Kesiapsiagaan Gempa Megathrust, Bukan hanya Ancaman

Epul Galih
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan perlunya fokus pada solusi kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa Megathrust di Indonesia, bukan hanya mengedepankan ancaman. (Foto: Youtube/BNPB Indonesia)

JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan perlunya fokus pada solusi kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa Megathrust di Indonesia, bukan hanya mengedepankan ancaman. Mereka menginginkan agar informasi mengenai bencana tidak hanya menekankan risiko tetapi juga memberikan panduan konkret tentang langkah-langkah mitigasi yang harus diambil untuk mengurangi dampaknya dan meminimalkan kepanikan di masyarakat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan kekhawatirannya tentang pemberitaan yang lebih banyak menyoroti ancaman gempa tanpa memberikan informasi yang memadai mengenai langkah mitigasi.

Abdul menyebutkan bahwa isu gempa Megathrust telah beredar sejak tahun 2011. "Ada staf khusus presiden yang menyebutkan kemungkinan gempa besar di Jakarta pada 2011, yang kemudian ditepis oleh BMKG. Pemberitaan masif ini membuat masyarakat panik," ujar Abdul dalam acara Disaster Briefing pada Senin (19/8/2024).

Dia menambahkan, informasi yang terlalu fokus pada ancaman tanpa solusi mitigasi seringkali menyebabkan kepanikan di masyarakat. "Yang lebih penting adalah memberikan solusi dan langkah konkret yang harus diambil masyarakat, bukan hanya fokus pada ancaman bencana," tambahnya.

Abdul berharap agar pemberitaan dan informasi mengenai bencana tidak hanya mengedepankan ancaman, tetapi juga memberikan panduan yang jelas tentang tindakan yang harus diambil untuk mengurangi risiko dan dampaknya.

Di Kabupaten Lebak, Banten, BPBD mengimbau masyarakat pesisir pantai selatan untuk tetap waspada terhadap potensi tsunami. Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama baru-baru ini, menyampaikan pentingnya sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan. BPBD Lebak memberikan beberapa saran:

1. Pantau Informasi Cuaca dan Peringatan Dini: Ikuti informasi dari BMKG terkait cuaca dan potensi tsunami.

2. Kenali Jalur Evakuasi: Masyarakat diimbau untuk mengenali 120 titik jalur evakuasi yang telah dipetakan.

3. Siapkan Rencana Evakuasi Keluarga: Miliki rencana evakuasi, termasuk titik berkumpul dan rute menuju tempat aman.

4. Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan: Partisipasi dalam pelatihan seperti Sekolah Lapang Geofisika untuk memahami langkah-langkah penyelamatan diri.

5. Jaga Kesiapsiagaan di Masa Normal: Tetap waspada dan siap bergerak cepat meskipun tidak ada peringatan khusus.

Kesiapsiagaan di wilayah pesisir selatan Banten, yang rawan tsunami, sangat penting untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network