DHAKA, iNewsPandeglang.id - Sheikh Hasina, Perdana Menteri Bangladesh, telah menjadi sosok kontroversial di kancah politik negaranya. Setelah 15 tahun berkuasa, Hasina mengundurkan diri dan kabur ke luar negeri pada 5 Agustus 2024 di tengah gelombang kerusuhan yang melanda Bangladesh.
Hasina, putri dari pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman, pernah menjadi ikon prodemokrasi yang berperan dalam menggulingkan pemerintahan militer pada 1990.
Melansir Al Jazeera, dia pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri pada 1996 dan kembali memegang kekuasaan sejak 2009, membawa pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, kepemimpinannya juga diwarnai oleh tuduhan otoritarianisme, pengekangan kebebasan berbicara, dan tindakan keras terhadap oposisi.
Selama masa jabatannya, Hasina diduga menggunakan aparat keamanan, termasuk pasukan paramiliter yang terkenal bengis, untuk menekan lawan politiknya. Kritikus menyebut bahwa selama masa pemerintahannya, lembaga peradilan dan media di Bangladesh dikendalikan untuk mendukung narasi pemerintah dan menekan oposisi.
Komentar Hasina yang merendahkan terhadap mahasiswa yang memprotes reformasi kuota pekerjaan memicu gelombang demonstrasi yang berakhir dengan kekerasan, menambah citra buruknya sebagai pemimpin otoriter.
Insiden ini menandai puncak ketidakpuasan publik yang akhirnya memaksa Hasina meninggalkan jabatannya dan melarikan diri ke luar negeri.
Sheikh Hasina adalah salah satu tokoh politik paling berpengaruh dan kontroversial di Bangladesh, dengan sejarah panjang yang mencakup perjuangan prodemokrasi dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia selama masa jabatannya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait