PASIR GUDANG, iNewsPandeglang id - Kantor Polisi Malaysia di Ulu Tiram, Johor, diserang oleh seorang pelaku yang menyebabkan dua petugas tewas dan seorang lainnya terluka. Kepala kepolisian nasional Malaysia, Razarudin Husain, menegaskan bahwa pelaku bukan anggota Jamaah Islamiyah (JI).
Pelaku, yang berusia 21 tahun, tewas dalam baku tembak dengan petugas di kantor polisi. Meskipun ayahnya pernah menjadi orang penting di JI, pelaku tersebut tidak terkait dengan kelompok teroris itu.
“Pelaku yang ditembak mati ternyata tidak ada hubungannya dengan kelompok teroris JI,” ungkap Razarudin, kepada surat kabar New Straits Times (NST).
Tujuh orang yang ditahan terkait serangan tersebut semuanya adalah warga Malaysia, tidak ada orang asing di antaranya. Kelima dari mereka adalah anggota keluarga pelaku, sementara dua lainnya adalah mahasiswa yang masih didalami keterlibatannya.
Seluruh orang yang ditahan akan menjalani pemeriksaan selama 7 hari dan kemungkinan akan dijerat dengan Pasal 302 KUHP Malaysia tentang Pembunuhan.
Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, menyatakan bahwa pelaku bertindak sendiri atau lone wolf, berdasarkan hasil interogasi lebih dari 40 orang dan pemeriksaan di rumah pelaku. Kepolisian Malaysia telah meningkatkan pengamanan di markas-markas mereka dengan langkah-langkah seperti pemasangan lampu yang lebih terang untuk memudahkan pengamatan terhadap tamu.
Serangan brutal terjadi sekitar pukul 02.45 waktu setempat di kantor polisi Ulu Tiram, Johor. Pelaku membawa parang dan menyerang petugas, Ahmad Azza Fahmi Azhar (22), yang tewas seketika. Pelaku kemudian mengambil senjata dari korban dan terjadi baku tembak dengan petugas lainnya.
Dalam insiden tersebut, seorang polisi, Muhamad Syafiq Ahmad Said (24), tewas, sementara satu lainnya, Mohd Hasif Roslan, terluka dan dirawat di rumah sakit.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
