PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Mengapa Lebaran identik dengan tradisi baju baru? menarik diulas untuk diketahui. Tradisi memakai baju baru saat Lebaran memiliki akar yang dalam dalam budaya dan ajaran Islam, serta telah menjadi bagian integral dari perayaan Idul Fitri.
Lebaran identik dengan tradisi baju baru karena beberapa alasan yang mencerminkan nilai-nilai agama dan sosial dalam masyarakat Muslim. Pakaian yang digunakan saat Lebaran memang memiliki makna simbolis yang dalam bagi umat Muslim.
Selain sebagai simbol kesucian dan kebersihan, pakaian baru yang dikenakan pada Hari Raya Idul Fitri juga mencerminkan kesegaran dan kebangkitan spiritual setelah menjalani bulan Ramadan yang penuh dengan ibadah, puasa, dan pengendalian diri.
Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, umat Muslim dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik pada hari raya, termasuk di hari Lebaran. Meskipun tidak diwajibkan untuk membeli baju baru, namun memakai pakaian terbaik adalah anjuran yang ditekankan. Membeli baju baru untuk Lebaran dapat menjadi bentuk ungkapan syukur dan pengagungan kepada Allah SWT atas nikmat dan kemenangan yang diberikan setelah menjalani bulan Ramadan penuh.
Selain itu, tradisi membeli baju baru juga dipandang sebagai persiapan untuk menyambut tamu-tamu ilahi, yaitu malaikat yang turut hadir dalam momen Lebaran untuk memberkati umat Muslim.
Tradisi ini juga memiliki akar sejarah yang panjang, terbukti dengan catatan tradisi pembelian baju baru menjelang Hari Raya Idul Fitri yang sudah ada sejak abad ke-16, terutama di Kerajaan Banten dan Kerajaan Mataram Islam. Meskipun pada awalnya tradisi ini lebih umum dilakukan oleh kalangan kerajaan, namun seiring berjalannya waktu, tradisi ini telah meresap ke dalam masyarakat luas.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait