Pernyataan dari siswa tersebut yang menyebutkan bahwa orang tua mendorong agar prestasi akademisnya meningkat dengan mengirimnya ke kelas tambahan setelah sekolah menggambarkan bagaimana ekspektasi tinggi dari orang tua dapat menciptakan tekanan tambahan pada siswa.
Keputusan bocah tersebut untuk mendatangi loket pengaduan polisi dan menyatakan bahwa dia tidak ingin mengikuti pelajaran tambahan lagi mencerminkan dampak tekanan akademis yang mungkin dialaminya.
Seorang polisi yang menerimanya kemudian bertanya, "Pekerjaan rumah di pagi hari dan pelajaran di sore hari, kamu pasti sedang stres berat ya?”
Reaksi anak tersebut yang menangis dan pemberian tisu oleh polisi untuk menyeka air matanya mencerminkan betapa mendalamnya dampak tekanan akademis pada kesejahteraan emosional siswa.
Pesan dari petugas lain yang menyatakan bahwa prestasi akademisnya sudah sangat bagus, dan orang tua hanya ingin agar dia berusaha lebih keras lagi, mencerminkan upaya untuk memberikan dorongan positif dan memotivasi siswa.
Anak laki-laki itu menjawab, dia mendapat ranking ke-8 di kelasnya dari total 25 siswa. Video kemudian memperlihatkan anak itu didampingi dua polisi duduk di sebuah meja. Salah satu polisi terlihat membantunya mengerjakan PR.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait