LEBAK, iNewsPandeglang.id - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dikabarkan terus meningkat di Lebak, Banten. Ada ratusan kasus yang terjadi di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Lebak.
Tragisnya, tiga pasien dilaporkan meninggal setelah mendapatkan pertolongan medis. Perlu tindakan cepat dan efektif untuk mengatasi penyebaran penyakit ini.
dengan tiga pasien dilaporkan meninggal dunia.
Peningkatan jumlah pasien DBD di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi perhatian serius. Sejumlah pasien dirawat di berbagai puskesmas dan rumah sakit di wilayah tersebut.
Berdasarkan laporan rumah sakit di Kabupaten Lebak mencatat peningkatan signifikan kasus DBD, dengan 468 kasus dan tiga kematian sejak Januari hingga 8 November 2023 seperti dilaporkan Antara. Ketiga pasien yang meninggal berasal dari Rangkasbitung, Banjarsari, dan Sobang. Situasi ini menunjukkan perlunya respons cepat dan komprehensif.
Salah satu pasien DBD di Puskesmas Cihara mengalami gejala demam tinggi dan ruam-ruam merah. Setelah dua hari perawatan, kondisinya mulai membaik, dan pasien sudah bisa beraktivitas.
Riski Setiawan, salah seorang perawat puskesmas dalam bidang DBD di Kecamatan Cihara menyampaikan bahwa awalnya ada tujuh pasien yang dirawat di puskesmas, namun tiga di antaranya terpaksa dirujuk ke rumah sakit.
"Pihak puskesmas menghadapi kesulitan karena kekurangan alat yang cukup untuk merawat pasien DBD," ucapnya saat ditemui, Selasa (2/1/2024).
Dijelaskannya, pola hidup yang kurang sehat diidentifikasi sebagai penyebab terjangkitnya penyakit DBD. Gejala utama melibatkan demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat Celsius.
Demam pada penyakit DBD berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat. Gejala lainnya melibatkan nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.
Pihak puskesmas mengimbau kepada warga agar membersihkan benda-benda yang dapat menampung air, terutama karena memasuki musim penghujan. Wadah yang menampung air menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
"Tindakan pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit DBD," ungkapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak terkait sulit dimintai keterangan secara global perkembangan terkini.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait