LEBAK, iNewsPandeglang.id - Pihak manajemen perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) PT PN VIII melalui Ukhri Hatmoko selaku Manager Perusahaan ini siap bertanggung jawab dan sepakat dengan tuntutan para demonstran. Kolaborasi dan komunikasi terbuka dapat menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah ini.
Aksi masmahasiswa yang terhimpun dalam Aliansi Pemuda Cilangkahan (APC) menuntut pihak Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) milik PT PN VIII di Desa Leuwi Ipuh, Kecamatan Banjarsari, Lebak, Banten agar bertanggung jawab atas limbah pabrik yang diduga merugikan warga. Aksi massa ini digelar pada Senin (11/12/2023) siang di depan kantor perusahaan tersebut.
Namun untuk poin ke satu yakni meminta pengunduran diri seorang manajer memerlukan pertimbangan serius dan bukti konkret terkait ketidakprofesionalan atau kegagalan dalam mengelola limbah pabrik dan itu wewenang pusat.
"Jadi pada prinsipnya, kami manajemen PKS, tetap saja ya, komit, karena hasil yang disampaikan oleh pemerintahan bersama mahasiswa adalah 5 poin, yang mungkin sudah ada di komentar. Mungkin demikian," ucapnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang sudah diambil dan kesiapan,semoga pelaksanaan rencana berjalan lancar. Mengajukan biaya ke kantor pusat adalah langkah penting untuk memastikan dukungan finansial.
" Siap, dan kami pun juga sudah melakukan langkah-langkah strategi dan sudah berjalan, tinggal eksekusi. Kita sudah mengidentifikasi nilai-nilai kompensasi yang akan diberikan kepada kami, dan biayanya sudah kami ajukan ke kantor pusat," ujarnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait