Mengintip Bukit Sinyonya, Desa Wisata Ikonik Pandeglang Berbasis Digital

Iskandar Nasution
Acara Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Pandeglang di Wisata Bukit Sinyonya, Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Banten Selasa (5/12/2023). Foto iNews/Iskandar Nasution

PANDEGLANGiNewsPandeglang.id - Keindahan alam, budaya, dan warisan leluhur adalah kekayaan bangsa yang harus  terus digaungkan. Sejalan dengan itu, potensi kekayaan budaya di Pandeglang salah satunya wisata ikonik Bukit Sinyonya yang berada di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Banten kini menjadi pariwisata unggulan berbasis digital.

Bank Jabar Banten (BJB) merespon positif baha pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting di Indonesia  khususnya potensi wisata di Kabupaten Pandeglang yakni Desa Wisata Bukit Sinyonya mempuyai posisi strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.


ASDA II Pandeglang Nuriyah saat di acara Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Pandeglang di Wisata Bukit Sinyonya, Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Banten Selasa (5/12/2023). Foto iNews/Iskandar Nasution

 

Direktur pengawasan perilaku PUJK, Edukasi, Perlindungan konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Sabarudin mengatakan jika bicara meningkatkan akses keuangan tentunya ada berbagai cara untuk meningkatkan akses keuangan, namun tentu cara-cara inovasi dan kreatif yang mendukung akses keuangan.

"Karena tugas akses keuangan itu cuma mendorong. Salah satunya ya ini (Pariwisata berbasis digita). Seperti ini bukan akses keuangan, tapi infrastruktur wisata. Tapi, kalau orang infrastruktur pun biasanya sudah sehat. Biasanya cuan-cuan-cuan gitu-gitu keluar. Hanya saja dompet kita terbatas," ucapnya saat peresmian Desa Wisata Bukit Sinyonya di Pandeglang Selasa (5/12/2023).

Menurutnya, jika bawa uang tunai di dompet itu terbatas. Namun jika berbasis digital bisa tanpa batas. "Di dompet tidak mungkin banyak dapat Rp20 juta kalau di-pull kan ya. kalau dibentuk digital, nah ini tadi, pencanangan besar satu klik, namanya Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS). Nah, itu yang punyanya BI. Jangan salah, ya, bacanya KRIS, ya. Bagaimana sebuah karya menjadi lebih bermakna, lebih kaya, lebih terdorong, lebih cepat," tuturnya.

Sementara, Kepala Desa Bandung Wahyu Kusnadi Harja menjelaskan, Desa Wisata Bukit Sinyonya isata ini dapat berjalan dan dikelola dengan baik oleh seluruh penyelenggara kegiatan. Dan dari kegiatan-kegiatan ini, kita kemas dalam bentuk desa wisata itu ada 12 kegiatan wisata di sini.

"Ada wisata edukasi, ada wisata budaya, ada wisata minat khusus. Ada 12 kegiatan wisata, termasuk wisata olahraga. Dalam hal ini ada pemancingan, ikan mas sinyonya, terus juga ada trackking sepeda, yang insyaAllah nanti mulai dari besok seluruh paket wisata itu sudah mulai dapat dipasarkan oleh teman-teman para pelaku wisata itu," ujarnya.

Sementara itu, ASDA II Pandeglang Nuriyah menyebut bahwa Wisata Bukit Sinyonya merupakan Wisata Ikonik di Kabupaten Pandeglang. Selain itu,  kenapa di Desa Bandung ini menjadi desa digital? Karena semua kegiatan yang berbasis tentang keuangan, keuangan desa, penyelenggaraan-penyelenggaraan organisasi semuanya transaksinya sudah mulai non-tunai juga seperti masuk ke desa wisata yang satu ini.

"Semuanya sudah pakai Qris. Belanja pakai kris. Terus juga biaya masuk ke tempat pariwisata ini sudah pakai kris juga dengan tarif murah. Nah maka di desa Bandung ini sudah dijuluki desa digital secara keuangan, karena pembayarannya sudah tidak konvensional lagi. Desa Bandung sekarang sudah dijuluki desa digital," katanya.

Di bukit ini berbagai macam kegiatan bisa dinikmati seperti panorama sunset juga dapat, karena posisi berada di bukit. Terlebih di sini ada ikan Mas Sinyonya ikan peninggalan jaman purbakala tersebar  hanya ada di wilayah ini. "Nah, ikan itu adalah Ikan Mas Sinyonya yang sengaja kita simpan di kolam sebagai edukasi juga. Terus juga itu salah satu dari pada destinasi wisata ini kan sinyonya yang kita angkat," jelasnya.

"Jadi sinyonya ini yang kami katakan bahwa ikan peninggalan purbakala yang hampir punah dan secara indikasi biografisnya itu hanya ada di tempat kami. Makanya nanti wisatawan yang datang ke sini gak usah lagi mau nyari-nyari ikan Mas Sinyonya di dalam kolam yang keruh segala macam. Tapi sudah bisa melihat ikan masinyonya itu di kolam air bening," katanya lagi

Di tempat ini pula memiliki kegiatan wisata budaya dengan Ngagogo (menangkap ikan dengan tangan di lumpur dengan menggunakan tangan saat kolam dikeringkan).

Sebagai informasi tambahan, akses ke Desa Wisata Bukit Sinyonya ini tak jauh dari pusat kota Pandeglang hanya sekitar 8 kilometer dan kini akses jalan sudah bagus bisa juga dilalui oleh bus. Tarif masuk hanya sekitar Rp20 ribu.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network