Berburu Madu Hutan di Ujung Kulon, Ada Resiko Nyawa Jadi Taruhan!

Iskandar Nasution
Warga Kampung Nelayan, Desa Tamanjaya, Ujungkulon, Pandeglang, Banten, berburu madu lebah hutan selama hampir 15 hari lamanya di dalam hutan di kawasan TNUK. Foto iNews/Iskandar Nasution

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Bagi warga Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, berburu madu hutan menjadi pekerjaan sehari-hari. Untuk mendapatkan madu hutan asli nyawa jadi taruhan.

Mungkin Anda hanya tahu rasa madu yang manis dan berkhasiat bagi tubuh kita,  tapi tahukah Anda bagaimana cara mendapatkan madu lebah asli, yang ada di hutan belantara. Lantas,  kenapa seperti demikian?.

Para pemburu madu lebah hutan harus menerjang lautan luas selama 5 jam dan memasuki hutan yang tidak berpenghuni, tak jarang mereka juga sering bertemu hewan buas didalam hutan yang memang tidak berpenghuni.

Saat memasuki hutan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Para pencari madu hutan ini rela bertaruh nyawa untuk menghidupi keluargaya.

Bagi masyarakat Kampung Nelayan, Desa Tamanjaya, Ujungkulon, Pandeglang, Banten, berburu madu lebah hutan menjadi pekerjaan sehari-hari. Mereka rela meninggalkan keluarga selama hampir 15 hari lamanya di dalam hutan di kawasan TNUK.

Jika beruntung, mereka bisa mendapatkan hingga 2 kwintal madu hutan asli, namun  jika tidak,  madu hanya didapatkan seadanya. Modal yang mereka keluarkan juga tidak sedikit untuk satu kali perjalanan mencapai Rp6 juta.

Agus,  salah seorang pembeli madu mengatakan,  untuk madu odeng yang ia beli dipastikan asli dari hutan. "Madu hutan asli memiliki khasiat obat dan pertumbuhan anak-anak. Harga satu botol madu dijual 100 ribu rupiah," ucapnya saat ditemui di kediamannya Kamis (16/11/2023).

Sementara Boyaudin salah seorang pedagang madu menyebut sudah hampir tujuh tahun lamaya dirinya berjualan madu odeng hutan asli. "Saat ini konsumen dari pulau jawa dan sumatera sudah sering memesan madu asli dari desa kita,  proses pencarian madu asli membutuhkan waktu yang panjang," tuturnya.

Para pencari madu bisa saja merugi lanjutnya,  karena kondisi madu yang belum siap panen. Pencarian madu saat ini masih tergantung musim bunga dan kondisi alam.

"Jika bunga tidak berkembang atau masuk musim penghujan, maka para pemburu madu akan beralih menjadi petani sawah kembali," katanya.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network