BANTEN, iNewsPandeglang.id - Kasus penyebaran HIV-AIDS di Provinsi Banten dari 2022 hingga 2023 terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut membuat pihak Pemerintah Provinsi Banten melakukan berbagai upaya penanganan khusus untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada 2022 mencatat penemuan kasus HIV di Banten 13670 kasus dengan jumlah kasus paling banyak di Kabupaten Tangerang, Banten.
Sementara hingga Agustus 2023 tercatat estimasi kasus HIV/AIDS di Banten sebanyak 17.680 orang dengan jumlah tertinggi ditemukan di wilayah Tangerang Raya yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Dari jumlah estimasi itu, 91 persen kasus berhasil ditemukan dan dalam upaya pengobatan.
Koordinator Program Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Banten Moh Arif Mulyawan R mengatakan, meski pasien dinyatakan terjangkit HIV di Banten namun awalnya terpapar berada di luar daerah karena masa inkubasi virus ini cenderung berlangsung lama.
"Daerah lintas batas merupakan fokus kami, setiap lintas daerah apalagi daerah ada transaksi ekonomi dan pembangunan bukan tak mungkin ada transaksi seksual. Daerah lintas batas menjadi perhatian khusus kami," katanya.
"Kasus terinveksi bukan di tempat asal, sebagai contoh di Lebak ada wanita hamil terinveksi HIV setelah ditracking sebelumnya dia bekerja di Bali. Kemudian untuk TKA kami selalu sosialisasi terhadap perusahaan untuk tracing pekerja agar dapat menekan penyebaran penyakit ini. Hal ini adalah masalah sosial yang menjadi tanggung jawab bersama kita," katanya lagi.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait