JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 Kaesang dan Erina Gudono kompak memakai Baju Adat Minahasa. Mereka tampil layaknya Ksatria yang biasa dipakai dalam melakukan Kawasaran.
Hal itu sebagaimana terlihat dalam postingan instagram yang dibagikan oleh Erina Gudono. Ia bersama suami tercinta tampil mencuri perhatian dengan memakai pakaian tradisi leluhur Minahasa.
Lantas, apa itu Kawasaran? Disebutkan Erina dalam postingan itu Kawasaran merupakan tradisi leluhur Suku Minahasa Sulawesi Utara dan tarian Ksatria Minahasa yang disebut "Waraney".
Dijelaskanya, Kawasaran dahulu digunakan sebagai bentuk ritual Minahasa. Kawak sendiri berarti melindungi, sementara asaran artinya 'sama atau berlaku seperti'.
Kawasaran secara sederhana bermakna sama layaknya leluhur zaman dulu yang menjadi pelindung tanah, pelindung negeri dan pelindung kehidupan.
Baju sepasang kawasran yang dikenakan Erina Gudono dan Kaesang ini mempunyai bagian dasar dari kayu alam yang diikat dengan kain tenun pampele. Lalu, dipadukan lagi dengan kain tenun kaiwu patola.
"Tata busana dan aksesoris dibuat mengacu pada sustainable fashion dan tidak menggunakan materi hewan asli," tulis Erina Gudono, dikutip dari instagram, Kamis (17/8/2023).
Tiga Simbol Kawasaran
Pakaian Kawasaran mempunyai tiga simbol penting. Masing-masing mempunyai arti yang sangat mendalam dalam aksesoris tertentu.
Pertama, ada gegenang (ingatan) yang disimbolisasikan dengan porong bagian kepala yang dihiasi bulu ayam jago serta kepala burung uak. "Dimaknai sebagai melakukan kebaikan," jelas Erina Gudono.
Kemudian ada Pemenden (perasaan), disimbolkan dengan 'karai' yang berwujud kulit kayu serta kalung yang terbuat dari kelana atau manik-manik, taring babi rusa, maupun perunggu. " Ini bermakna manusia harus selalu menimbang dengan perasaan tetapi jangan berlebihan," ungkap istri Kaesang Pangarep.
Kemudian terakhir, ada juga Keketez atau kekuatan, yang disimbolkan melalui ikatan-ikatan pada tangan, kaki, hingga pinggang. Tidak sembarangan, ikatan ini telah lebih dulu didoakan terhadap Sang Khalik, sehingga diyakini bisa memberi kekuatan.
Adapun Erina sendiri memakai baju kawasaran ini sebagai wujud penghormatan kepada para Waraney atau Ksatria. Demi membela Tanah Air mereka rela melawan penjajah
Ucapan Terimakasih Pegiat Budaya Minahasa
Pakaian Kawasaran yang dikenakan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep ini berasal dari Rinto Taroreh, pegiat budaya Minahasa. Melihat sosok Erina dan Kaesang yang begitu bangga memperkenalkan kebudayaan daerah tersebut, Rinto pun mengucap terimakasih sekaligus memberikan apresiasi.
"Bersama para tetua dan seniman tradisi kawasan minahasa, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kaesang dan Erina sebagai generasi milenial yang berakar kuat dna sangat menghargai tradisi budaya, terima kasih untuk penghargaan dan apresiasi terhadap warisan kebudayaan dan seni tradisi Minahasa Sulawesi Utara," ungkap Rinto.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait