Anak Korban Kekerasan di Cijaku Alami Trauma, Kapolres Lebak : Kami Akan Koordinasi Trauma Healing

Epul Galih
Ilustrasi kekerasan terhadap anak di bawah umur. Foto istimewa

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Kapolres Lebak AKBP Suyono memastikan bahwa pihaknya sangat serius dalam melakukan penanganan kasus kekerasan terhadap AS (15)  pelajar SMP asal Cijaku, Lebak, Banten yang saat ini mengalami trauma. Penegasan tersebut disampaikan oleh Kapolres Lebak langsung kepada iNewsPandeglang.id, Minggu (30/7/2023). Ia juga menaruh perhatian terhadap kondisi AS yang saat ini belum pulih secara mental akibat peristiwa kekerasan yang dialaminya beberapa waktu lalu.

Polisi saat ini terus melakukan penyelidikan dan pendalaman atas dugaan kasus penganiayaan anak di bawah umur  ini yang mengakibatkan korban mengalami trauma.

"Info sementara sedang dilengkapi dan didalami penyelidikannya," ujar AKBP Suyono.

Senada diungkapkan, Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Andi Kurniady Eka Setyabudi menyebut, polisi belum bisa berbicara banyak soal dugaan kasus tindak kekerasan bersama-sama di muka umum tersebut. Sebab, saat ini polisi tengah mendalaminya lebih lanjut.

Polisi, lanjut dia, bakal melakukan trauma healing terhadap korban kekerasan itu dalam waktu dekat ini. Selain itu, polisi juga akan melakukan pemeriksaan pada saksi-saksi yang mengetahui dan melihat kejadian tersebut. Namun, polisi tak merincikan lebih jauh kapan pemeriksaan pada pelapor dan saksi itu dilakukan.

"Untuk penangananya kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan rencana besok akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk  trauma healing," kata Andi.

Sebelumnya, Agus selaku paman korban AS (15) mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan dan memberikan keterangan kepada aparat penegak hukum setempat yakni di Kecamatan Cijaku, Lebak, Banten, proses hukum masih berlanjut.

Agus mengaku, sejak keponakannya itu diduga dianiaya oleh  sejumlah orang dituding mencuri hingga menginterogasi dengan kekerasan, korban mengalami trauma. "Korban trauma hingga saat ini tidak mau sekolah," ujarnya saat ditemui wartawan di kediamannya di Kampung Garung Sabrang, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Lebak Sabtu (29/7/2023).

Menurut Agus, upaya mediasi telah dilakukan antara keluarga korban dengan para pelaku di Polsek Cijaku, namun tidak ada hasil alias tidak ada titik temu. Bahkan pihak keluarga merasa kecewa seolah-olah para pelaku merasa benar.

Pihak keluarga korban meminta keadilan secara hukum ditegakkan terhadap putranya dengan menangkap dan memproses secara hukum para pelaku yang telah tega melakukan penganiayaan terhadap AS.

Editor : Iskandar Nasution

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network