Khoiri juga menyebut, saat ini transportasi angkutan penyeberangan menjadi yang terburuk. Transportasi lain kata dia, sudah cukup modern dan memiliki tarif yang dinamis dan adil. Sementara penyeberangan sendiri masih lebih buruk dari jalan tol.
Menurut pendapat Khoiri, yang dimaksud harga yang paling adil adalah harga yang sesuai dengan harga pasar yang layak. Jadi, jika seluruh pemangku kepentingan menuntut angkutan penyeberangan yang bagus, cepat, tepat waktu, aman, nyaman, dan selamat, membutuhkan harga yang sesuai.
Dia menilai seperti transportasi lainnya sangat dinamis, dapat naik dan turun tergantung situasinya. Sebagai umpama, harga tiket pesawat dan kereta api. Banyak orang yang duduk di tempat yang sama, kendaraan yang sama, tapi harganya bisa saja berbeda.
Kenaikan tarif yang hanya naik 5,26% bagi Khoiri merasa dikeluhkan lantarab untuk sosialisasinya saja memakan waktu sebulan hingga 3 Agustus besok. Padahal, sudah ditandatangani sejak 4 September 2022 lalu.
Meski demikian, Ia pun berharap penyeberangan Merak-Bakauheni ini menjadi nyaman. Tidak lagi terlihat penumpang menunggu berjam-jam menunggu giliran.
Sementara Bambang Siswoyo selaku Plt. Direktur TSDP menerangkan hasil pertemuan, yaitu seluruh peserta rapat menyetujui adanya penyesuaian tarif, dikarenakan adanya kenaikan biaya suku cadang dan bahan bakar, juga peningkatan fasilitas pelayanan dan keamanan bagi para pengguna jasa.
Namun dari sisi pihak pelabuhan, dia juga menekankan adanya perbaikan dan peningkatan pelayanan serta infrastruktur. Sedangkan, situasi saat ini ASDP mendapat banyak sekali keluhan dari para pengguna jasa. Hal ini juga disebabkan pengembangan tersebut masih dalam proses.
Bambang juga menargetkan, pembangunan dapat segera selesai menjelang libur Natal dengan melakukan pemantauan secara terus-menerus selama proses pembangunan. Sehingga, nantinya para pengguna jasa akan merasa nyaman
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait