Sementara H. Sobrudin salah seorang pedagang garam di wilayah tersebut menuturkan, kenaikan tersebut semenjak terjadi hujan karena di wilayah tersebut dirinya mengaku tidak ada produksi.
"Ya kalau lagi murahmah bisa satu karung 50 ribu atau 60 ribu lah sekarang kan enggak bisa produksi jadi Rp170 per karungnya itu. Satu karung 25 kilogram," ucapnya.
Menurut pedagang yang sudah sejak tahun 1983 berdagang garam itu dirinya harus mendatangkan barang dari luar daerah seperti Jawa Tengah lantaran di tempatnya tidak produksi.
"Dari Juana Jawa Tengah. Karena di eretan juga udah habis enggak ada. Pengennya harapan kita yang stabil dagangan. Kalau naik begini kan, agak kurang lah pembelinya gitu. Pembeli pun bingung ya, harganya di sana udah naik ya udah paling mengikuti aja," tuturnya.
Warga berharap pihak pemerintah turun tangan untuk menangani permasalahan tingginya harga garam saat ini guna menstabilkan harga garam seperti sedia kala. Bukan tak mungkin semakin harga-harga sulit dijangkau masyarakat akibat tingginya harga yang ditawarkan, pengolah ikan asin dan pedagang terancam merugi.
(EG)
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait