LEBAK, iNewsPandeglang.id - Asep Saepudin, orang tua dari Renalia Saptiana (28) korban yang tewas dibantai suami sendiri, Didi Hardiana (32) di Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten hanya tertunduk lesu saat mengetahui tragedi berdarah di rumahnya yang berada Kampung Warungkadu RT 001/002 Desa Cibeber. Didi tega membunuh istrinya dengan cara digorok lehernya dengan sebilah pisau belati lipat pada Kamis, (29/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.
Saat ditemui di kediamannya pada Jumat, (30/6/2023) Asep Saepudin menceritakan kesaksiannya dalam peristiwa berdarah di malam takbiran Idul Adha itu dengan nada sedih bahwa anaknya telah meninggal dunia korban pembunuhan yang dilakukan suaminya sendiri.
Asep Saepudin (kanan) orang tua dari Renalia Saptiana korban yang tewas dibantai oleh suaminya, Didi Hardiana di Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten. Foto iNews/Eman Bayah
Dalam situasi sekarang, keluarga ini memang hanya bisa pasrah dan berusaha menerima kenyataan meskipun rasa kecewa tak bisa ia hilangkan begitu saja. Apa mau dikata, peristiwa yang tidak disangka-sangka itu merupakan sebuah ujian besar dalam hidupnya.
Kejadian ini benar-benar menyentuh nurani sekaligus mengusik logika dan akal sehat sebagai makhluk beragama. Bagaimana mungkin seorang suami tega berbuat keji seperti itu. Namun, seperti yang diketahui, peristiwa tragis yang melibatkan para pasutri berujung maut tak dipungkiri kerap kali terjadi.
Asep menuturkan, kronologi berdarah terhadap anaknya itu terjadi sekitar pukul 00. 30 WIB saat dirinya menonton televisi tanpa ada rasa curiga ada suara seperti kucing bertengkar di atas plafon rumahnya yang kebetulan korban juga masih serumah dengannya. Kemudian mengecilkan volume televisi ada suara seperti benda jatuh, namun tak terlalu jelas.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait