PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejumlah warga Kebon Cau dan Kadu Gajah Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten akhir-akhir ini merasa resah karena keberadaan tower Base Tranceiver Station (BTS) setinggi 70 meter di kawasan permukiman mereka.
Diketahui BTS yang berdiri sejak 1995 itu kerap goyang diterpa angin kencang dan gempa bumi yang kerap terjadi.
Apalagi pada kenyataanya, tower yang sudah habis masa pakainya sejak beberapa tahun lalu itu di saat cuaca buruk dan adanya petir tak jarang banyak alat elektronik warga yang rusak akibat sambaran petir tersebut.
Mereka meminta kepada pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti atau dipindahkan.
Warga di Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten merasa resah karena keberadaan tower Base Tranceiver Station (BTS) setinggi 70 meter di kawasan permukiman mereka kerap goyang takut tumbang. Foto iNews/Iskandar Nasution
Engkus Kusnaedi, Ketua Rt 05 warga setempat mengatakan bahwa tower tersebut sudah sangat meresahkan warga sekitar. Meski tidak berfungsi, tower setinggi 70 meter itu dibiarkan masih tetap berdiri.
"Jika hujan turun dan petir sering membuat barang elektronik warga rusak dan terbakar, jika angin kencang dan hujan deras, tower pun sering bergoyang," ucapnya Kamis, ( 25/5/2023).
Meski pernah disomasi oleh warga, tower BTS yang digarap oleh PT Tower Bersama itu hingga saat ini masih tetap berdiri. Warga menyebut bahwa perusahaan itu mengaku bahwa tower tersebut masih kokoh dan warga tidak perlu khawatir akan adanya radiasi yang ditimbulkan.
Meski demikian, warga selalu khawatir tumbang di saat terjadi hujan dan petir, apalagi jika terjadi gempa bumi karena di sekitar lokasi tersebut sudah dipenuhi bangunan rumah masyarakat.
Editor : Iskandar Nasution