Ilham pun menyoroti sekaligus mengapresiasi rencana Pemerintah dalam pendistribusian layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk), yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak, ke Pelabuhan Ciwandan, Banten yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung. Kendaraan roda dua, lanjutnya, membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisir antrian.
"Namun, untuk tercapainya efektif dan efisien layanan melalui jalur Ciwandan - Panjang, maka harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama Angkutan Lebaran, di kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrian," ungkapnya..
Ia menilai, rekayasa lalu lintas baik di Kawasan Pelabuhan Merak, Bakauheni, Panjang, dan Ciwandan harus dikendalikan sepenuhnya oleh pihak Kepolisian. Dimana untuk menjamin kelancarannya tersebut, Polri dapat melakukan pemodelan komputerisasi untuk mengetahui sebaran volume lalu lintas yang akan diterapkan saat masa mudik nanti.
"Dengan demikian, diskresi di lapangan dapat diambil jika memang ada kondisi force majeure,di luar analisis maksimum impact yang sudah disimulasikan dengan sistem komputerisasi visim maupun visum," tutur Ilham Malik.
Sosialisasi Masif Ferizy
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat atau pengguna jasa untuk membeli tiket Angkutan Lebaran 2023 mulai dari sekarang agar perjalanannya lancar, aman, nyaman, dan selamat.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait