Dari Gunung Anak Krakatau yang Tertutup Kabut hingga Angin Kencang Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

Epul Galih
Gunung Anak Krakatau pada Sabtu, (1/4/2023) tertutup kabut. Foto PVMBG

SERANG, iNewsPandeglang.id - Aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Sabtu, (1/4/2023) periode pengamatan pukul 12.00 hingga 18.00 WIB tertutup kabut. Asap kawah  gunung yang berada di Selat Sunda ini pada periode pemantauan ini tidak teramati.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG)  melaporkan terkai aktivitas gunung berapi tersebut saat ini tertutup kabut, meski begitu masyarakat diimbau tetap waspada. "Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut," tulis PVMBG.

Berdasarkan pengamatan tersebut kondisi cuaca mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut. Suhu udara sekitar 27.9-28.5°C. Kelembaban 61-69 persen dan keadaan ombak laut sedang. Adapun kegempaan 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-25 mm, dominan 6 mm.

Laporan disusun oleh Anggi Nuryo Saputro, A.Md., petugas pos pantau GAK di Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, kemudian diunggah ke Magma Indonesia, aplikasi resmi milik Kementrian ESDM.

Anggi menyebutkan untuk seberapa  bahayanya atau dampaknya bagi khususnya di kelautan ini  dampak bahaya hanya dalam radius 5 kilometer dari kawah anak krakatau, di luar radius 5 Kilometer dari anak krakatau itu aman dari letusan anak krakatau. 

Dia mengimbau kepada  masyarakat terutama pengelola-pengelola pariwisata untuk tetap waspada tetap  tenang beraktivitas seperti biasa dan selalu berkoordinasi dan mengikuti arahan dari BPBD setempat, selalu mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Vulkanologi atau Badan Geologi

Sementara itu,  Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus  Riza Faisal  di Lebak  juga mengingatkan masyarakat setempat agar mewaspadai hujan lebat disertai petir dan angin kencang karena berpotensi bencana alam.

Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdasarkan peringatan dini cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) potensi cuaca buruk itu dipengaruhi Siklon Tropis Herman yang terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa yang memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia, berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah.

“Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam selalu siaga dan waspada menghadapi dampak cuaca buruk itu,” kata Agus  Riza Faisal dikutip dari Antara.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network