PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Puluhan pelajar di Desa Surianen, Kecamatan Patia, Pandeglang, Banten terpaksa menyeberangi sungai dengan naik perahu karena jembatan permanen yakni Jembatan Surianen ambrol sedang dalam pembangunan, Selasa (13/3/2023).
Pantauan di lokasi, tak hanya puluhan pelajar yang hendak ke sekolah, namun para warga juga terpaksa menggunakan perahu untuk menyebrang guna melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini akibat Jembatan Surianen yang kerap dilintasi baik oleh pengguna kendaraan roda dua, roda empat maupun pejalan kaki dalam tahap perbaikan.
Proses pembangunan Jembatan Surianen yang ambrol. Foto Ujang Suryana
Mereka terpaksa menyebrangi sungai menggunakan perahu untuk melintasi Sungai yang berarus deras. Warga mengaku tidak memiliki pilihan lain untuk sampai ke tempat tujuan, selain harus melintasi sungai. Sejak ambrolnya jembatan permanen, akibat kendaraan yang bertonase besar melintas beberapa waktu lalu jebol, warga mengaku kesulitan mengakses jalan.
Pelajar mengaku takut menaiki perahu penyeberangan karena khawatir terjadi banjir bandang. Biasanya jika di hulu terjadi hujan deras, maka di wilayah mereka akan terjadi banjir meski tidak ada hujan. "Saya takut, ngeri pak. Senang dibangun semoga cepat selesai," ucap Nazril salah seorang pelajar saat ditemui di lokasi, Selasa, (14/3/2023).
Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan yakni Patia dan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang itu kini kondisinya jebol atau ambrol yang mengancam keselamatan warga.
Sebelumnya juga sejumlah SMPN 1 Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten terpaksa melintas jembatan Surianen meski kondisinya membahayakan. Hal itu lantaran jembatan satu-satunya yang dipergunakan oleh warga setiap hari. Namun kini sama sekali tidak bisa melalui jembatan tersebut sebelum selesai pembangunan.
Sementara itu, Kepala Desa Surianen Muhamad RIjal memastikan bahwa pihaknya dengan kondisi tersebut mencarikan solusi yaitu dengan menyediakan perahu motor bersama relawan.
"Alhamdulillah ini mungkin solusi satu-satunya dengan adanya motor cai (Perahu Motor) tadi kami bersama-sama relawan mengupayakan fasilitas ini, karena penting," ucapnya.
Meski demikian Rijal mengaku untuk biaya operasi di lapangan tidak memungut biaya hanya sukarela saja seikhlasnya.
"Ya karena ini kan bersama relawan secara sukarela seikhlasnya jika warga tidak punya pun tidak masalah hanya seikhlasnya," tuturnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait