"Lemari anak saya roboh, seluruh mahasiswa asal Indonesia dikabarkan selamat dan saat ini sudah dievakuasi ke Ankara," katanya saat ditemui di kediamannya pada Rabu, (8/2/2023).
Menurutnya, komunikasi saat video call suara kurang jelas akibat signal jelek. Beberapa bangunan mereka juga dikabarkan mengalami kerusakan di beberapa bagian. Para mahasiswa dievakuasi oleh pihak KBRI Ankara dan seluruh keperluan mereka terpenuhi.
Pihak keluarga Syehanifa di Ciwandan, Kota Cilegon sempat panik mendengar kabar adanya gempa dahsyat tersebut. Apalagi handphone cellular anak kedua dari tiga bersaudara ini sempat tidak bisa dihubungi. Namun setelah mengetahui anak mereka selamat pihak keluarga merasa bersyukur. Keluarga berharap korban bisa segera pulang ke Tanah Air.
Untuk diketahui, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mrngguncang wilayah Turki dan Suriah ini menelan ribuan korban jiwa dan merobohkan bangunan di kedua negara tersebut. Data terkini terdapat 7800 korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait