PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejumlah desa di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten dilanda banjir luapan Sungai Cilemer akibat hujan terus menerus. Cuaca ekstrem tersebut membuat sejumlah warga di Desa Surianeun terpaksa menggotong kendaraan sepeda motornya untuk menyebrang jalan yang terendam banjir.
Pantauan di lokasi di Desa Surianeun, banjir merendam permukiman mulai 20 hingga satu meter di area Sawah. Di desa Surianeun kendaraan sepeda motor tidak bisa melintas dan terpaksa digotong rame-rame menyebrang lokasi yang terendam. Pengguna motor memberikan upah secara sukarela kepada warga yang menyebrangkannya.
Banjir merendam permukiman mulai 20 hingga satu meter di area Sawah. Di desa Surianeun kendaraan sepeda motor tidak bisa melintas dan terpaksa digotong rame-rame untuk menyebrang. Foto iNews/Ujang Suryana
Warga setempat Kasmeri mengaku dengan menggotong untuk menyebrangkan motor tersebut pihaknya mendapatkan upah mulai Rp 5ribu hingga Rp15 ribu.
"Ada yang ngasih Rp5 ribu, Rp10 hingga Rp15 ribu saya gak matok diberi seikhlasnya aja," ucapnya.
Sementara Kepala Desa Surianeun, Muhamad Rizal Asukron mengatakan bahwa sekitar enam desa di Kecamatan Patia terdampak banjir tersebut, ketinggian banjir bervariasi mulai dari 20 hingga 100 centimeter akibat hujan berterusan pada Minggu, (25/12/2022) hingga Senin.
"Untuk di Kecamatan Patia ini yang terdampak yaitu Desa Surianeun, Ciawi, Rahayu, Cimoyan, Idaman, Babakan Keusik dan itu mungkin ada enam desa kayaknya. Kejadian ini imbas hujan semaleman akibat curah hujan tinggi," ucapnya saat di lokasi banjir Senin, (26/12/2022).
Menurut dia, dampak banjir di wilayahnya mengakibatkan jalanan terputus pengendara tidak bisa melewati karena terendam banjir.
Kades mengaku sejauh ini warga belum mengungsi dan sangat mengkhawatirkan. Meski demikian pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder lainnya untuk mencari solusi terbaik.
"Sementara memang warga di rumahnya belum dievakuasi dan kondisinya memang memprihatinkan namun masih bisa beraktifitas ya. Ya mungkin kita lihat kondisi juga ya jika posisinya sudah terpaksa maka kitapun akan tindak lanjuti," tuturnya.
Kades mengimbau kepada masyarakat karena ini faktor bencana alam maka agar cepat surut sistem drainase atau gorong-gorong harus dilancarkan. Ia juga berhararap semoga masyarakat tetap sabar pihaknya juga terus berupaya mencari solusi terbaik dan selalu koordinasi dengan pihak kecamatan maupun Pemkab Pandeglang.
Dari keterangan lain secara terpisah, banjir di Kecamatan Patia ini ada sekitar 7 Desa yang terdampak yakni Desa Patia, Desa Surianeun, Ciawi, Rahayu, Cimoyan, Idaman, Babakan Keusik. Untuk di Desa Idaman sendiri 370 Kepala Keluarga (KK) dan 1110 jiwa terdampak akibat banjir ini.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait