Menurutnya, untuk tahun 2022 untuk Banten ini seharusnya 3 kali, namun hanya 2. Dari 43 kantor SAR pasti melakukan pelatihan seperti ini dengan biaya ditanggung negara.
Hermanto juga mengatakan menanggapi isu-isu megathrust dan ancaman tsunami yang berkembang di masyarakat menurut dia pihaknya selalu berupaya waspada. Sebab bicara soal musibah pastinya manusia tidak mengetahui.
"Kalo bicara isu yang jelas jangan sampai termakan isu, kita sudah jelas kan instansinya sudah ada, kita ada BMKG, namanya isu ya seperti tadi kita selalu waspada dan kita juga berikan ilmu kepada rekan-rekan paling tidak ya kita sudah siap kapan pun itu," katanya tegas.
Ia pun berharap untuk Banten potensi SAR yang jelas harus ada basicnya pelatihan MFR. "Ini yang harus dipunyai oleh potensi SAR karena meski punya puluhan juta tapi tidak mengikuti basic MFR ini percuma juga dalam upaya menolong korban, intinya seperti itu," tuturnya.
Yana Don, Manager Coconut Island Carita menambahkan, pihaknya juga ikut berpartisipasi dengan melibatkan karyawannya tiga orang dalam pelatihan ini.
Sementara salah satu peserta perwakilan PMI Kecamatan Malingping Dewi Suciawati menyatakan suka citanya atas pelatihan yang telah dia dan rekannya ikuti. "Seru banget, mentornya pada baik-baik, instrukturnya juga baik pokoknya mantap saya berharap jangan berhenti di sini aja harus sering pelatihan ini kalo boleh lebih banyak lagi pesertanya," ucapnya sambil tersenyum.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait