JAKARTA, iNewsPandeglang.id- Manfaat pijat tak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja, pijat pada bayipun memiliki banyak manfaat. Dan juga Membangun interaksi antara bayi dengan keluarga, terutama orangtua merupakan hal yang penting untuk dilakukan, bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan. Misalnya memberikan pijatan, ini sangat berpengaruh terhadap buah hati.
Pijat untuk bayi dapat memberi manfaat seperti tidur yang lebih nyenyak, tidak mudah rewel, mengurangi masalah pencernaan seperti konstipasi hingga kondisi kolik yang kerap dialami oleh bayi-bayi baru lahir.
"Hal ini merupakan salah satu faktor penting untuk perkembangan bayi yang sehat dan bahagia," kata Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Endah Sri Rejeki dalam keterangan resminya.
Endah menyebut dalam suatu penelitian menunjukkan, bahwa sentuhan dan pijatan rutin pada bayi merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan, komunikasi, serta proses belajar si kecil.
Selain itu, memberikan pijat bayi memiliki banyak manfaat, salah satunya meningkatkan motorik dan sensorik. Serta dapat dapat meningkatkan frekuensi menyusui pada bayi; membantu bayi untuk tidur lelap dan lebih lama; membuat ikatan atau bonding dengan orang tua; melancarkan sistem pencernaan; mencegah bayi mengalami tantrum; dan masih banyak lagi manfaat lainnya untuk lagi untuk bayi dan orangtuanya.
Menurut Endah, pemberian pijatan pada bayi merupakan salah satu bentuk pengasuhan untuk memenuhi hak anak. Terlebih bagi negara sumber daya yang paling berharga bukanlah hasil tambang, minyak, atau gas bumi, tapi sumber daya manusianya.
"Oleh karena itu, investasi terbesar kita sebenarnya ada pada 84,4 juta anak Indonesia yang mencakup 31,6 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Jika saat ini hak-hak mereka terpenuhi, maka akan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas di masa depan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, pemberian pijatan kepada bayi dapat menjadi salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting.
"Stimulasi dalam hal ini pijat bayi bisa meningkatkan frekuensi menyusui, sehingga meningkatkan berat badan bayi karena ketika 3 bulan berturut-turut berat badan bayi tidak naik, maka panjang badannya terancam tidak naik juga," katanya.
Hal ini, kata dia, mencerminkan pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Sehingga stunting itu terjadi. Ia pun berharap bahwa pijat bayi bisa mengurangi kejadian stunting di masyarakat.
Hasto menjelaskan, saat ini angka stunting di Indonesia masih mencapai 24,4 persen dan pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen.
"Mengejar agar bayi tidak stunting hanya bisa dilakukan sampai 1000 hari kehidupan pertama, dengan kata lain hanya sampai mendekati usia 24 bulan. Oleh karena itu, penting untuk bisa diberikan stimulasi," pungkasnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait