MALANG, iNewsPandeglang.id - Korban tragedi Kanjuruhan yang menggegerkan dunia sepak bola di Kabupaten Malang, Jawa Timur kabarnya terus bertambah, insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan ini diduga akibat kericuhan saat laga pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu, (1/10) malam. Kabarnya hingga saat ini mencapai 182 jiwa.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, menewaskan 127 orang dan 180 lainnya yang masih dirawat di rumah sakit.
Sebagaimana disampaikan oleh Arema Indonesia melalui cuitan di akun twitter resmi @AremaFC bahwa korban jiwa hingga saat ini mencapai 182 orang.
"Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang," tulisnya dikutip iNewsPandeglang pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Tangkap layar cuitan twitter resmi Arema Indonesia
Selain itu, kabar yang beredar digrup whatsapps juga menyebut saat ini jumlah korban yang meninggal dikabarkan hingga mencapai 182 orang.
"Update terakhir dari dinkes kab malang jmlh korban *meninggal 182 jiwa*. Laporan dari polres malang, sebagian besar blm berusia 17th shg blm ber KTP. Mohon disampaikan ke warga yg keluarganya blm pulang utk menyertakan foto & ciri² khas utk memudahkan proses identifikasi. Makasih," tulisnya.
Peristiwa yang menyita perhatian publik ini pun mengundang reaksi dari berbagai kalangan termasuk di antaranya Presiden Jokowi. Jokowi menyampaikan duka dan keprihatinan yang mendalam dengan kejadian yang merenggut nyawa ratusan orang tersebut sebagaimana dilansir dari okezone.com.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang Jawa Timur,” kata Jokowi secara virtual lewat Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Presiden Jokowi juga telah meminta kepada Menteri Kesehatan (menkes) dan juga Gubernur Jawa Timur (Jatim) untuk memonitoring khusus layanan medis bagi korban yang sedang dirawat.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan peristiwa ini harus dilakukan evaluasi pelaksanaan pertandingan yang menyebabkan kerusuhan suporter hingga menelan korban jiwa.
“Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” kata Jokowi tegas.
Informasi yang dihimpun dari ratusan korban dikabarkan ada dua anggota kepolisian yang meninggal dunia yaitu Brigadir Andik dan Briptu Fajar (Polres Trenggalek).
Adanya kejadian Tragedi Kanjuruhan ini, kita bisa mengambil hikmah dan berharap insiden tragis ini tidak terulang lagi di masa datang, sedangkan untuk penyelidikan secara tuntas kita serahkan kepada pihak yang berwenang.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait