LEBAK – InewPandeglang.Id – Sejak lahir, Siti Nuraeni, mengalami pembesaran pada bagian kepala atau Hidrocepalus. Bocah berusia dua tahun enam bulan ini tinggal di Kampung Senanghati, Desa Senanghati, Kecamatan Malingping, Lebak.
Sekali waktu, anak bungsu tiga bersaudara ini menangis, seperti menahan sakit di kepalanya. Sejak kecil Siti sudah mengalami gejala Hidrocepalus atau pembesaran kepala.
Hidrosefalus disebabkan oleh ketidakseimbangan antara berapa banyak cairan serebrospinal yang diproduksi dan berapa banyak yang diserap ke dalam aliran darah. Cairan serebrospinal ini diproduksi oleh jaringan yang melapisi ventrikel otak. Ia mengalir melalui saluran interkoneksi dan cairan akhirnya akan mengalir ke ruang di sekitar otak dan tulang belakang. Cairan akan diserap terutama oleh pembuluh darah di jaringan permukaan otak.
Kedua orang tuanya, Sukria (46) dan Isah (36), mengaku tidak memiliki uang dan kemampuan untuk mengobati anaknya. Bekerja serabutan menjadi buruh tani, memiliki penghasilan seadanya dan membuat Sukri pasrah dengan kondisi anaknya tersebut.
“Sejak lahir kepala Siti memang sudah terlihat berbeda dari saudara-saudaranya. Kepalanya terus membesar hingga membuat Siti sulit bergerak,”ujar Sukri.
Meski memiliki kartu BPJS, Siti, sulit untuk dibawa ke rumah sakit, akibat kondisi Siti yang lemah.
Pihak Desa Senanghati, sudah berupaya membantu keluarga miskin ini untuk bisa berobat. Meski terkendala KTP dan tempat tinggal yang berbeda, karena saat ini mereka menempati rumah orang tua.
“Kami akan membantu pihak keluarga, meski mereka memiliki KTP dari daerah lain. Saat ini kami berniat agar kepala Siti bisa segera di obati dan Siti, bisa kembali sembuh,”ungkap, Endang Sukarna, Kepala Desa Senanghati.
Saat ini sudah ada relawan yang mau membantu memberikan kendaraan ambulans, untuk membawa Siti berobat. Namun pihak keluarga berharap adanya peran serta pemerintah atau swasta yang mau membiayai proses kesembuhan anak mereka.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait