LEBAK, iNewsPandeglang.id –Pemerintah masih belum mampu menekan kenaikan harga cabai. Mahalnya harga pangan tersebut pun mulai dikeluhkan bagi sebagian masyarakat di Indonesia.
Kenaikan harga cabai tersebut dirasakan seperti pedagang rujak uleg bernama Apeng di Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang, ia mengeluh dengan kenaikan harga cabai tersebut yang belum mengalami penurunan harga.
Pedagang Rujak Uleg, Apeng mengatakan, dirinya terpaksa mengurangi cabai untuk olahan sambal rujak uleg lantaran harga cabai masih mengalami lonjakan harga. Ia mengeluh dengan kondisi mahalnya cabai tersebut.
"Iyah sekarang cabai mahal kang sampai Rp120 ribu perkilogram kalau harga normal Rp70 ribu perkilogram, yah terpaksa cabai nya dikurangi untuk olahan sambalnya, karena kan mahal cabai nya," kata Apeng saat diwawancarai iNewsPandeglang.id, Selasa (28/6/2022).
Rujak Uleg Pedas. Lokasi di Jalan raya Rangkasbitung - Pandeglang. (Foto istimewa)
Sementara itu Pembeli, Ulya mengaku rasa rujak uleg pedasnya tidak begitu terasa lantaran cabainya yang dikurangi dari dampak kenaikan bahan pokok yaitu cabai yang mengalami kenaikan harga.
"Kurang kerasa pedasnya, karena kan rujak itu identiknya pedas kalau gak pedas gak enak dong," ujarnya.
Apeng berharap, dengan adanya kenaikan harga cabai tersebut pihak terkait dapat menstabilkan harga bahan pokok seperti cabai.
"Yah pengennya kepada Pemerintah atau pihak terkait bisa turun lagi harganya normal lagi kaya biasanya," harapnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait