Heboh di Medsos! Petugas Hukum Anak Koin Guling-Guling di Pelabuhan Merak

CILEGON, iNewsPandeglang.id – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan dua anak koin di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, yang mendapat hukuman dari petugas keamanan. Dalam video tersebut, keduanya tampak diminta berguling-guling di atas jembatan besi yang panas di bawah terik matahari.

Aksi ini sontak menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menilai tindakan petugas tersebut tidak manusiawi dan berlebihan, terlebih anak koin dikenal berjuang mencari nafkah dengan risiko besar demi menyambung hidup.

Baca Juga

Waspada! Lonjakan Penumpang HUT ke-80 RI, ASDP Perketat Pemeriksaan Tiket di Merak

Salah seorang anak koin, Rohiman, mengaku terpaksa menyelam dan memungut koin yang dilempar penumpang kapal karena tidak memiliki pekerjaan tetap. “Saya cuma cari uang buat makan, nggak ada kerjaan lain,” ujarnya dengan nada lirih.

Menanggapi hal itu, pihak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak akhirnya memberikan klarifikasi. General Manager ASDP Merak, Syamsudin, menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk pembinaan, bukan hukuman sebagaimana ramai diberitakan.

“Kejadian anak koin yang viral itu sebenarnya bagian dari pembinaan. Tapi ke depan kami akan lakukan dengan cara berbeda agar lebih baik lagi,” ujar Syamsudin, Senin (27/10/2025).

Baca Juga

ASDP Perketat Pemeriksaan Tiket di Merak, Kendaraan Bisa Diputar Balik 5 Km!

Ia menegaskan, pelabuhan adalah area yang harus aman dan memprioritaskan keselamatan. Menurutnya, keberadaan anak-anak koin yang menyelam mencari uang dari penumpang sangat berisiko terhadap keselamatan jiwa.

“Pelabuhan ini kan area keselamatan. Kami sebenarnya sayang kepada mereka, makanya dilakukan pembinaan. Kami juga mohon dukungan agar masyarakat tidak lagi melempar koin, karena hal itu bisa membahayakan mereka,” tambahnya.

ASDP juga mengajak rekan media untuk turut mengedukasi masyarakat agar tidak memberikan uang kepada anak koin. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keamanan dan keselamatan di area pelabuhan.

Editor : Iskandar Nasution