get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis! Ibu dan Anak Meninggal Dunia Mengenaskan Terlindas Truk di Jalan Rangkasbitung–Pandeglang

Kisah Nurhidayah, Warga Lebak yang Sukses Ekspor Arang ke Turki dan Arab Saudi

Rabu, 11 Juni 2025 | 10:51 WIB
header img
Nurhidayah menimbang arang kayu siap ekspor di lokasi usahanya di Cikulur, Lebak, Banten. Produk lokal ini telah menembus pasar Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Turki. (Foto: Iskandar Nasution)

LEBAK, iNewsPandeglang.id   Arang kayu asal Lebak, Banten  kini mampu bersaing di pasar internasional. Seorang warga Desa Muncang Kopong, Kecamatan Cikulur, bernama Nurhidayah, sukses mengembangkan usaha arang kayu skala kecil hingga rutin mengekspor arang ke Turki dan Arab Saudi.

Ia menggeluti usaha produksi arang kayu sejak lebih dari satu dekade lalu dan kini secara rutin mengekspornya ke berbagai negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Turki, dan kawasan Jabal Ali, Uni Emirat Arab.

“Usaha arang saya dimulai sejak tahun 2017 untuk ekspor, tapi kalau secara total, saya sudah 13 tahun menjalani usaha ini. Dulu saya jual secara lokal, sekarang alhamdulillah bisa kirim ke luar negeri,” tutur Nurhidayah saat ditemui di lokasi, Rabu (11/6/2025).

Dengan kualitas arang yang terjaga, Nurhidayah kini mampu mengirim hingga 20 ton arang dalam satu kali ekspor menggunakan kontainer 40 kaki. Produk arangnya dihargai sekitar 350 USD per kilogram (FOB), dan ia melakukan pengiriman rutin sebulan sekali, atau bahkan dua kali jika permintaan meningkat.

Dari setiap pengiriman, Nurhidayah meraup keuntungan bersih lebih dari Rp20 juta, dengan omzet bulanan antara Rp100 juta hingga Rp150 juta. Angka yang cukup besar untuk usaha yang ia rintis dari kampung.

“Ekspor lebih menguntungkan karena transaksi dalam dolar. Untungnya juga lumayan tinggi,” ujarnya.

Namun, perjuangannya tidak tanpa rintangan. Tantangan terbesar datang saat musim hujan, karena akses ke hutan tempat bahan baku sulit dilalui oleh truk pengangkut.

“Kalau hujan, bahan baku susah masuk. Truk tidak bisa menjangkau hutan. Tapi saat kemarau, bahan datang melimpah,” jelasnya.

Saat ini, Nurhidayah mempekerjakan lima karyawan di lokasi produksinya. Ia berharap usahanya bisa terus berkembang, membuka lebih banyak lapangan kerja, dan menginspirasi warga desa lainnya untuk berani merintis usaha.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut